Malaka, NTT, deliknews – Ungkapan salah satu pendukung SBS – HMS dimedia online, terhadap mantan Anggota DPRD Malaka, asal Partai Golkar, Raimundus Seran Klau untuk minum air banyak saat kampanyekan SN – FBN, karena tidak paham dengan APBD dan refokusing anggaran untuk Covid -19.

Oleh karena mantan Anggota DPRD Malaka, asal partai Golkar, Raimundus Seran Klau, disuruh minum air banyak dan tidak paham dengan APBD dan refokusing anggaran, maka Raimundus Seran Klau akan kupas tuntas pada saat kampanye SN – FBN di dapil 2 nanti.

Mantan Anggota DPRD Malaka, asal partai Golkar Raimundus Seran Klau, menyatakan dirinya disuruh minum air banyak karena orasi politik paket SN – FBN di Rainawe itu, menyampaikan bahwa telah terlantiknya Bupati Simon, terjadi pandemi covid – 19, maka anggara direfokusing / pengalihan anggaran untuk kasus pandemi kovid 19.

Lantaran, dinilai dan digelontarkan dari salah pendukung SBS – HMS, dimedia online bahwa; Saya minum air banyak saat kampanye karena tidak paham APBD dan refokusing / pengalihan anggaran untuk pandemi Covid – 19.

Pada hal, refokusing atau pengalihan anggaran untuk Covid – 19, tentunya semua orang tau. Kenapa dikatakan semua orang tau? Karena refokusing anggaran atau pengalihan anggaran tersebut, terjadi hingga Dana Desa dialihkan untuk masyarakat melalui Dana Bantuan Langsung Tunai (BLT-) Desa. Kata, Raimundus Seran Kalau sambil tanya dirumahnya, Jumat (11/10/2024)

” Edaran dimedia online, bahwa harus saya minum air banyak saat kampanye karena tidak paham benar dengan APBD, dimana dalam kampanye itu saya sampaikan kepada warga tentang refokusing anggaran dan atau aggaran dialihkan untuk pandemi Covid – 19.

Jadi, kalau orang memberikan statedmen bahwa refokusing dan atau pengalihan anggaran seshungguya, dia yang memberikan komentar itu sangat keliru dan tidak paham. Sebab; terkait dengan pengalihan anggaran untuk pandemi Covid – 19 itu, masyarakat kecil saja pun tau.

Contohnya, Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang diterima oleh masyarakat yang digelontarkan melalui Dana Desa. Apakah itu bukan pengalihan anggaran?

Dengan demikian orang sebut bahwa saya harus minum air panyak saat kampanye itu, dia yang tidak paham anggaran APBD bukan saya,” terang mudus.

Mundus Seran Sapaan akrabnya warga itu, menambahkan kalau orang yang berkomentar dimedia online bahwa refokusing atau pengalihan anggaran untuk Covid -19 itu tidak benar, tentunya dia sama seperti orang buta dan tuli. Karena pandemi Covid -19, semuanya tau. Mulai dari orang dewasa hingga anak kecil.

Selain itu pula, dikatakan tidak paham APBD dan anggaaran, dimana saya sebagai mantan ADPRD Malaka yang ikut membahas APBD dikabupaten Malaka, lantas tidak paham. Bagaimana saya ikut bahas APBD, terus kata – Nya, tidak paham dengan APBD dan refokusing anggaran untuk Covid -19, maka saya menilai orang yang berikan komentar itu sangat keliru. Pungkasnya. (Dami Atok)