Malaka, NTT, deliknews – Kabupaten Malaka, dimekarkan dari Kabupaten Belu, melalui Daerah Otomi Baru (DOB) semenjak 2013 silam. Setelah pemekaran, Penjabat (PJ) pertama Bupati Malaka, Herman Nai Ulu, SH. M. Hum. Kemudian, pada tahun 2016, terjadilah pesta demokrasi Pilkada Malaka, Periode 2016 – 2021.
Dalam pesta demokrasi pemilihan Bupati, Wakil Bupati Malaka definitif periode 2016 – 2021 kala itu, terdapat 3 Paket; Yakni, SBS – DA, TULUS dan TABE. Dan Pesta demokrasi kala itu, dimenangkan oleh Paket SBS – DA.
Setelah itu, pemilihan kepala daerah (Pilkada) Malaka, periode 2021 – 2026 yang dilaksanakan pada tanggal 29 Desember 2020. Terdapat Dua (2) Paket. Yakni, Paket SN – KT dan Paket SBS – WT. Dalam Proses pemilihan kala itu, masyarakat memenangkan paket SN – KT.
Masa Jabatan Bupati, Wakil Bupati periode 2021 – 2026, karena terbentur dengan aturan pemilukada serentak seluruh Indonesia pada 27 November 2024, maka mantan Bupati Malaka periode 2016 – 2021 itu, kembali untuk bertarung dalam helatan pesta demokrasi pilkada Malaka 2024.
Pada helatan pesta demokrasi Pilkada kali ini, terdapat 3 Paket yaitu, Paket SN – FBN, SBS – HMS dan Paket KITA – EBA. Dari 3 Peket tersebut, salah satu Politisi Partai Gerindra asal Kecamatan Rinhat, Maksimus Nahak, S. Ip, menyoroti program unggulan mantan Bupati dengan Bupati sekarang.
Sorotan terhadap program unggulan mantan Bupati Malaka, periode 2016 – 2021, di sekret DPC Partai Geridra Kabupaten Malaka, Sabtu (26/10/2024)
Masa jabatan Bupati Malaka, 2016 – 2021 kala itu, mempunyai program unggulan yang handal. Salah satunya Revolusi Pertanian Malaka, (RPM), meleputi 8 komoditas. Yaitu: Bawang Merah, Beras Bermutu, Kacang Hijau, Pisang, Ikan bandeng, Itik dan Kambing.
Namun, dari 8 komoditas tersebut, hanya diketahui masyarakat Malaka itu bawang merah. Sedangkan 7 Komoditas lainnya tidak pernah diketahui dan tidak dengar sama sekali oleh masyarakat. Dan komoditas Bawang Merah, diobok – obok oleh APH, hingga meringkus 6 orang ASN pintar ke terali besi.
Lebih lanjut, Sekolah – sekolah ditutup. Seperti, SD Oefeotnae, SMPN Satap Webalu, SMAN Jarak Jauh Weliman. Kemudia, pekerjaan Puskesmas Weliman dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Senilai Rp 4. 631. 227. 117 tidak kunjung habis, hingga ambruk kembali.
Selain itu, mutasi pegawai dari Utara ke Selatan, dari Barat ke Timur. Untuk mutasi itu, banyak terjadi pada Guru – guru. Selain itu pula, pernah diposting melalui dinding FB, mantan kepala Dinas PUPR disuruh memilih sampah bagaikan anak murid SD memilih sampah di depan sekolah.
Bupati periode 2021 – 2024, menyelesaikan pembangunan gedung DPRD Kabupaten Malaka, Rumah Jabatan Bupati dan Wakil Bupati, pembangunan gedung Perpustakaan Merah putih, Kantor Pusat Pemerintahan (Puspem) Malaka, Lampu Jalan dan trafficklight yang dimana bisa dilihat langsung oleh masyarakat.
Tidak melakukan mutasi pegawai dari Barat ke Timur, dari Selatan ke Utara. Selai itu pula, ” Patut saya sampaikan lagi untuk kita semua, agar jangan gagal paham terhadap braend Beras Nona Malaka.
Braend Beras Nona Malaka itu merupakan merek atau lambang untuk diketahaui secara luas oleh semua orang diluar bahwa di Malaka juga punya potensi petani dibidang lahan basah.
Kemudian memotifasi masyarakat untuk meningkatkan kerja petani lahan basah melalui pengambil hasil masyarakat dengan harga yang memadai, supaya terisi didalam karung yang berloga braend Beras Nona Malaka. (Dami Atok)