MADIUN,deliknews.com – Mushola merupakan tempat ibadah umat Islam yang harus dijaga kebersihan dan kesuciannya. namun berbeda dengan kondisi Mushola yang berada di lingkungan SDN Ketandan 02 yang berada di kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun.
Mushola nampak kotor dan kumuh,sebab digunakan untuk direksi keet atau kantor menyimpan alat-alat proyek pembangunan
3 (Tiga ) Ruangan baru yang saat ini masih berjalan.
BERITA LAINNYA : Diduga Tidak Sesuai Spek, Proyek SDN Ketandan 02 Madiun Jadi Sorotan Pegiat Anti Korupsi
Kondisi itupun sangat disayangkan oleh sejumlah pihak salah satunya Penggiat anti Korupsi LSM Gempur DPD Jawa timur M.Fausan
Menurut Fauzan, ketua LSM Gempur DPD Jawa Timur Mushola yang seharusnya menjadi tempat untuk ibadah siswa-siswi serta guru tersebut nampak kotor dan kumuh akibat alat-alat seperti cangkul, palu, scop, Kompor serta alat lainnya berserakan didalam nya.
“Kemarin saya kaget, Mushola yang seharusnya menjadi tempat untuk ibadah dijadikan gudang. Kemana anggaran untuk pembuatan Direksi keet,” ungkap Fauzan,
” Terlebih proyek ini menelan anggaran Rp 500 juta lebih itu, lantas biaya untuk pembuatan Direksi Kett kemana.” Pungkasnya

Sementara itu Direktur CV DWI JAYA Roswadi membenarkan Mushola yang ada dihalaman SDN 2 Ketandan tersebut dijadikan gudang penyimpanan alat-alat proyek. Menurut Roswadi, penggunaan Mushola untuk gudang tersebut atas permintaan Kepala Sekolah.
“Gini mas mulai awal waktu Kenduri di Mushola terus ditawari Bu guru (Kepala Sekolah) kalau menaruh barang disitu gak apa-apa,” ungkap Roswadi saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Terkait Mushola dijadikan gudang tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Madiun, Siti Zubaidah akan menegur pihak CV DWI JAYA
“Ya mas, Nanti saya tegur yang Mushola,” ujar Siti Zubaidah.
Penulis : DYN