Surabaya – Anggota DPR RI Komisi VII dari Fraksi Partai Gerindra, Bambang Haryo Soekartono, mengajukan gagasan inovatif yang berpotensi mengubah wajah pariwisata Indonesia. Ia mengusulkan agar Pekerja Migran Indonesia (PMI), khususnya yang bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga (ART), turut berperan sebagai “Duta Bangsa” dalam mempromosikan destinasi wisata Tanah Air kepada dunia.

Menurut Bambang, PMI, yang jumlahnya mencapai 4,8 juta orang, bisa menjadi kekuatan besar untuk menarik lebih banyak turis asing.

“PMI memiliki kesempatan untuk berinteraksi secara langsung dan intens dengan keluarga majikan mereka. Jika setiap PMI dapat mengajak setidaknya dua orang dari lingkungan tempat mereka bekerja untuk berwisata ke Indonesia setiap tahunnya, kita dapat mendatangkan hampir 10 juta wisatawan tambahan per tahun,” ujar Bambang dalam wawancara dengan Himpunan Media Senayan Jawa Timur di Jakarta, Selasa (5/11).

Tidak hanya itu, Bambang menyampaikan visi besarnya yakni dengan mendorong peran PMI sebagai duta pariwisata, Indonesia bisa mencapai tambahan 40 juta wisatawan asing per tahun. “Dampaknya, bisa meningkatkan devisa sektor pariwisata hingga empat kali lipat dari saat ini yang hanya sekitar Rp 218 triliun,” ungkapnya.

Dengan angka itu, ia optimis pendapatan sektor pariwisata Indonesia bisa melampaui Thailand dan Malaysia. Ide ini dinilai jauh lebih hemat dibandingkan upaya promosi konvensional yang mengharuskan Kementerian Pariwisata menggelar pameran di luar negeri dengan anggaran besar.

“PMI bisa menjadi ujung tombak pemasaran yang jauh lebih efektif dan efisien. Mereka adalah pahlawan devisa yang berada langsung di rumah-rumah warga asing, memiliki akses dan kedekatan yang lebih besar,” jelas Bambang.

Dengan rencana ini, pekerja migran tidak hanya membawa devisa melalui gaji yang mereka kirimkan ke Indonesia, tetapi juga berperan strategis dalam mengangkat citra dan daya tarik wisata Indonesia. “PMI bukan hanya pahlawan devisa, mereka juga Duta Bangsa yang nyata bagi pariwisata kita,” tegasnya.

Bambang menargetkan untuk meningkatkan jumlah PMI hingga 20 juta pada tahun 2025. Jika setiap PMI berhasil membawa dua wisatawan, maka kunjungan asing bisa melonjak menjadi 50 juta orang. “Ini akan memberikan dorongan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi ekonomi kita, dengan pemasukan devisa hingga Rp 1.000 triliun setahun,” tutupnya