CILEGON – Puluhan mahasiswa dari Gerakan Mahasiswa (Gema) Al-Khairiyah menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Pemkot Cilegon, Rabu (15/1).
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes atas tertundanya pembayaran honor guru madrasah, guru honorer, Linmas, dan kader Posyandu oleh Pemerintah Kota Cilegon.
Ketua Gema Al-Khairiyah, Supardi, mengkritik keras kepemimpinan Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian. “Ini bukti pemerintahan bobrok. Honor yang sudah tercatat di APBD seharusnya tidak dialihkan ke anggaran lain,” tegasnya.
Menurut Supardi, tidak ada alasan untuk menunda pembayaran honor karena para guru sudah menjalankan tugas mereka dengan baik. “Mereka sudah mendidik dan mengajar, tapi haknya tidak diberikan. Ini sangat mengecewakan,” tambahnya.
Supardi juga menyayangkan kondisi ini, mengingat Cilegon sering menerima penghargaan. “Cilegon sering dapat piagam, tapi honor guru saja tidak cair. Ironis sekali,” ujarnya.
Aksi ini mendapat perhatian publik yang mendesak Pemkot Cilegon segera mencairkan honor tertunda agar hak-hak tenaga pendidik dan petugas lainnya terpenuhi.