SERANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten mencatat jumlah penduduk miskin pada September 2024 sebanyak 777,49 ribu orang atau 5,70 persen dari total penduduk. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 14,1 ribu orang dibandingkan Maret 2024.

Penurunan terjadi baik di perkotaan maupun pedesaan, dengan penduduk miskin di perkotaan tercatat 5,57 persen dan pedesaan 6,20 persen. Meski begitu, garis kemiskinan di Banten naik dari Rp654.213 per kapita per bulan pada Maret menjadi Rp667.403 pada September 2024.

“Banten memiliki garis kemiskinan rumah tangga tertinggi secara nasional. Rata-rata satu rumah tangga miskin di Banten memiliki 5,32 anggota dengan garis kemiskinan sebesar Rp3.550.584 per bulan,” ungkap Kepala BPS Banten, Faizal Anwar, Rabu (15/1).

Beras menjadi komoditi utama penyumbang garis kemiskinan di perkotaan (17,66 persen) dan pedesaan (24,48 persen). Selain itu, rokok kretek filter dan daging ayam ras juga memiliki kontribusi signifikan.

Meski angka kemiskinan menurun, kenaikan garis kemiskinan menunjukkan tantangan yang masih harus dihadapi pemerintah daerah untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi.