MEDAN – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) melaporkan penurunan drastis jumlah penduduk miskin pada tahun 2024. Tingkat kemiskinan di Sumut tercatat mengalami penurunan hingga 10 kali lipat dibandingkan periode sebelumnya.

“Jumlah penduduk miskin pada September 2024 mencapai 1,111 juta orang, turun 117,1 ribu orang dibandingkan Maret 2024. Biasanya, penurunan hanya sekitar 10-11 ribu orang,” kata Kepala BPS Sumut, Asim Saputra, Rabu (15/1/2025).

Penurunan kemiskinan di Sumut sebesar 0,80 persen poin, dari 7,99 persen pada Maret 2024 menjadi 7,19 persen pada September 2024. Capaian ini menjadi penurunan terbesar dalam empat tahun terakhir. Sebagai perbandingan, pada September 2020, jumlah penduduk miskin di Sumut mencapai 9,14 persen atau 1,357 juta orang.

“Penurunan ini juga menduduki peringkat ketiga secara nasional setelah Jawa Barat dan Jawa Tengah, bahkan melampaui Jawa Timur yang memiliki jumlah penduduk miskin terbesar di Indonesia,” tambah Asim.

BPS mencatat bahwa penurunan kemiskinan ini didukung oleh sejumlah indikator ekonomi makro di Sumut yang positif. Inflasi pada September 2024 terkendali di angka 1,4 persen (y-on-y), sedangkan inflasi bahan makanan hanya 1,73 persen. Selain itu, ekonomi Sumut tumbuh sebesar 5,20 persen pada triwulan III 2024, dengan konsumsi rumah tangga tumbuh di atas rata-rata nasional sebesar 5,47 persen.

Nilai Tukar Petani (NTP) juga meningkat signifikan, mencapai 138,59 pada September 2024, naik 4,46 persen dibandingkan Maret 2024.

“Ekonomi Sumut menunjukkan stabilitas yang mendukung penurunan kemiskinan. Ini capaian yang patut diapresiasi,” pungkas Asim.

Dengan pencapaian ini, Sumut menjadi salah satu provinsi yang menunjukkan kemajuan signifikan dalam pengentasan kemiskinan. Hal ini diharapkan terus berlanjut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.