Surabaya – Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jawa Timur, Bambang Haryo Soekartono, pada Jumat (24/1/2025) bertemu dengan Ketua Umum KONI Jatim, M. Nabil. Dalam pertemuan tersebut, kedua tokoh ini membahas pembinaan atlet dan rencana pelantikan pengurus IPSI Jatim. Selain itu, fokus utama diskusi adalah persiapan IPSI Jatim menuju Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2025 serta pembinaan atlet jangka panjang.
Dalam pertemuan yang berlangsung selama dua jam, target perolehan medali emas untuk IPSI Jatim juga menjadi salah satu yang dibicarakan.
“Ketua KONI Jatim menargetkan minimal empat medali emas, meningkat dari perolehan sebelumnya. Tentu harapan maksimalnya adalah menjadi juara umum,” ungkap Bambang Haryo.
Pembinaan Total untuk Atlet Silat Jatim
Sebagai salah satu provinsi yang dikenal sebagai gudang pesilat berbakat, IPSI Jatim berkomitmen untuk melakukan pembinaan menyeluruh. Tiga atlet Jatim bahkan telah mencatatkan prestasi di tingkat internasional. Bambang memastikan bahwa upaya pembinaan akan dilakukan secara totalitas untuk memperkuat posisi IPSI Jatim.
“Atlet berbakat dan berprestasi akan diwadahi dalam pelatihan bersama. Selain itu, kami akan mendukung mereka dengan pelatih profesional dan meningkatkan kualitas pemusatan latihan menjelang PON,” jelas Bambang Haryo.
Pembinaan ini juga melibatkan seleksi atlet berbakat dari seluruh kabupaten dan kota di Jatim melalui ajang Porprov. IPSI Jatim akan terus mencari talenta-talenta baru untuk memperkuat tim silat provinsi.
Komitmen Meningkatkan Kejuaraan Rutin

Untuk mendukung pembinaan, IPSI Jatim berencana menggelar lebih banyak kejuaraan pencak silat secara rutin. Bambang menyebut salah satu agenda yang sudah berjalan, yaitu BHS Cup, akan terus diperluas sebagai ajang seleksi atlet.
“Kami mengusulkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Kapolda, Gubernur Jatim, dan tokoh-tokoh lainnya, untuk membantu menggelar kejuaraan rutin. Hal ini penting untuk menyeleksi atlet berbakat yang akan memperkuat IPSI Jatim,” tambah Bambang.
Ketua KONI Jatim, M. Nabil, menyatakan bahwa pencak silat memiliki potensi besar di Jawa Timur. Banyaknya perguruan pencak silat yang berkembang subur menjadi indikator tingginya potensi seni bela diri tradisional ini di provinsi tersebut.
“Pencak silat adalah cabang olahraga yang menarik dan memiliki daya tarik tinggi. Dengan atlet-atlet berbakat yang kita miliki, kami optimis bisa meningkatkan perolehan medali di berbagai kejuaraan,” ujar Nabil.
Strategi Jangka Panjang Menuju PON
Selain Porprov, Nabil menegaskan pentingnya program talent scouting untuk menjaring atlet-atlet potensial dari tingkat daerah hingga provinsi. Program ini bertujuan untuk membangun pembinaan berkelanjutan, khususnya bagi atlet yang diproyeksikan tampil di PON 2025.
“Mereka yang memiliki potensi harus mulai dipersiapkan sejak dini, karena pembinaan menuju PON tidak bisa instan. Harus ada jenjang yang jelas dari Porprov hingga ke tingkat nasional,” imbuhnya.
Untuk memastikan kesiapan atlet, IPSI Jatim juga akan memperbanyak kejuaraan provinsi. Kejuaraan-kejuaraan ini bertujuan meningkatkan kepercayaan diri atlet, memperbanyak jam terbang, serta memperkuat mental mereka menghadapi persaingan.
“Kami menyarankan agar setidaknya ada empat kejuaraan provinsi dalam satu tahun. Dengan begitu, akan ada regenerasi atlet yang lebih sistematis,” tandas Nabil.
Dengan komitmen pembinaan totalitas dan dukungan berbagai pihak, IPSI Jatim optimis dapat mencapai target medali emas dan menciptakan atlet-atlet pencak silat berprestasi. Melalui kejuaraan rutin dan program pembinaan jangka panjang, pencak silat di Jatim diharapkan dapat terus bersinar di kancah nasional dan internasional.