Malaka, NTT, deliknews – Beberapa gedung sekolah SMK Sta. Genoveva Betun sudah selesai dikerjakan oleh Suplayer, namun dari pihak sekolah belum membayar sepeserpun.

Walaupun dari Suplayer melakukan penagihan berulang kali di Kepala Sekolah, tetapi kepala sekolah diduga selalu menghindar dan hanya memberikan janji palsu.

Suplayer (kontraktor) MKG, mengatakan pengadaan pekerjaan gedung sekolah SMK Sta. Genoveva Betun itu, diswakelolakan maka kita pekerja gedung sekolah itu sebagai Suplayer.

Oleh kerenah pekerjaan di swakelolakan, maka penagihan kita selaku suplayer, langsung dikepala sekolah selaku pegelola anggaran pembangunan gedung Sekolah SMK, Sta. Genoveva tersebut. Ungkap MKG, dirumahnya, Rabu (19/2/2025)

” Pekerjaan pembangunan yang diberikan sudah selesai dikerjakan, lantaran dari pihak sekolah dalam hal ini, Kepala Sekolah belum melakukan pembayaran sepeserpun terhadap pekerjaan.

Pada hal; Pekerjaan gedung itu, kita menggunakan uang pribadi. Jadi kalau tidak ada pembayaran seperti ini, sudah pasti telah memacetkan pekerjaan yang lain, juga menghambat per Ekonomianya kami selaku pekerja.

Kenapa saya katakan memacetkan pekerjaan lain dan menghambat per Ekonomianya kami? Karena, pekerjaan yang dikerjakan ini sudah mengahabiskan uang ratusan Juta. Bukan pulahan Juta.”ujar MKG.

Menurut, MKG; bahwa selama ini terus melakukan penagihan, namun kepala Sekolah SMK Santa Genoveva Betun, selalu tidak ada karena banyak urusan. Dan kalau di Telpon atau pesan Lewat Whatsshapsnya, selalu katakan,(” Nanti dibayar Bos yang baik hati. Kita lagi proses” red )

” Oleh karena ucapan perjanjian dari Kepala sekolah dengan kata nanti, sehingga tidak ada kepastiannya kapan dilakukan transaksi pembayaran. Maka itu, patut diduga bahwa perjanjian kepala Sekolah itu adalah janji Palsu.

Perjanjian dari Kepala Sekolah seperti ini terus, tentunya kita akan menempu jalur lain yaitu tempuh jalur Hukum,” tandasnya.

Lanjut MKG, Pekerjaan pembangunan gedung Sekolah SMK Santa Genoveva, sebelaum kita melakukan kegiatan pekerjaan, diberikan uang Jaminan sebesar Rp. 65 Juta.

“Uang Jaminan Rp. 65 Juta itu, hitung peruang yang dikerjakan, lantaran saya sudah menegerjakan 5 ruang, namun uang Jaminan dan pempanyaran pekerjaan belum dibayar sepeserpun,” pungkasnya.

Kepala Sekolah Santa Gemoveva, dihubungngi media ini Via pesan Whatshaapsnya, dan dijawab dengan pesan singkatnya nanti langsung ke sekolah saja.

Wartawan terus berupaya melalui pesan Whatshaaps dan ke sekolah, tetapi tidak ketemu karena Kepala Sekolah masih ada urusan di Atambua Kabupaten Belu. (Dami Atok)