Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono (BHS), mengungkapkan keprihatinannya terkait tingginya ketergantungan industri kecil dan menengah (IKM) serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya di sektor tekstil, terhadap bahan baku impor dari China.

Ia menyoroti bahwa sekitar 90 persen bahan baku industri di Indonesia, termasuk sektor tekstil, berasal dari negeri tirai bambu tersebut.

“Sebagian besar bahan baku industri kita masih berasal dari China, termasuk untuk sektor tekstil. Ini menjadi tantangan besar bagi ekonomi domestik kita,” ujar Bambang, dikutip dari TV Parlemen, Selasa (25/2).

Bambang menegaskan bahwa ketergantungan tinggi terhadap impor berpotensi melemahkan daya saing industri lokal dan berdampak negatif pada stabilitas ekonomi nasional. Ia pun mengingatkan kembali kebijakan yang pernah dicanangkan oleh Presiden Soeharto, yakni imbauan untuk lebih mengutamakan penggunaan produk dalam negeri guna mengurangi ketergantungan terhadap barang impor.

Sebagai Kapoksi Komisi VII DPR RI, Bambang mendorong kementerian yang membawahi sektor UMKM untuk mengambil langkah nyata dalam mendukung penggunaan bahan baku lokal. Menurutnya, pemerintah perlu memberikan insentif dan fasilitas bagi pelaku usaha agar mereka lebih terdorong menggunakan produk dalam negeri, baik melalui subsidi, kemudahan akses bahan baku lokal, maupun regulasi yang lebih berpihak kepada industri domestik.

“Kita harus membangun industri dalam negeri yang kuat. Pemerintah bisa memulai dengan memberikan dukungan lebih kepada UMKM, misalnya melalui kebijakan yang mendorong penggunaan bahan baku lokal serta memberikan pendampingan dalam proses produksi agar mereka mampu bersaing,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pengurangan ketergantungan terhadap impor tidak hanya akan memperkuat perekonomian nasional, tetapi juga menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Selain itu, langkah ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah produk lokal dan memperkuat daya saing industri tekstil Indonesia di pasar global.

Dengan meningkatnya perhatian terhadap isu ini, Bambang berharap kebijakan pemerintah dapat lebih efektif dalam memberikan manfaat langsung bagi pelaku UMKM dan industri terkait, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih mandiri dan berkelanjutan.

Pernyataan ini menjadi pengingat bagi semua pemangku kepentingan untuk lebih serius dalam membangun ekosistem industri berbasis bahan baku lokal. Langkah-langkah strategis dari pemerintah dan sektor swasta diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor dan menjadikan Indonesia lebih mandiri dalam sektor industri dan perdagangan.