Jakarta – Presiden Joko Widodo mengajak anggota Polri dan TNI untuk ikut sosialisasi pencapaian dan kinerja pemerintah mendapat soroton dari Waketum Gerindra, Fadli Zon.
“Saya titip agar seluruh perwira juga ikut disosialisasikan, ikut disampaikan pada momen-momen yang memang tepat untuk menyampaikan itu,” kata Presiden Jokowi dalam sambutan kepada Siswa Sesko TNI dan Peserta Sespimti Polri di Istana Negara, Kamis (23/8) kemarin.
Praktik sosialisasi ini sudah dilakukan oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian pada 20 Agustus lalu. Saat itu dia mengklaim kinerja Jokowi mulai bisa dirasakan di Papua yang selama ini bergolak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Fadli Zon, ajakan Jokowi supaya menjelaskan pencapaian kinerja pemerintah kepada masyarakat dapat mengancam netralitas anggota TNI/Polri. Selain melanggar undang-undang, kata dia, permintaan Presiden Jokowi berpotensi kembali menyerat TNI/Polri ke dalam pusaran politik praktis seperti terjadi di masa Orde Baru.
“Permintaan Presiden Joko Widodo di depan anggota TNI/Pori untuk mensosialisasikan kinerja pemerintah, jelas pernyataan yang sangat berbahaya. Sangat politis. Tidak proporsional,” kata Fadli melalui akun Twitter @fadlizon, seperti dikutip pada Jumat (24/8).
“… Jangan menarik TNI/Polri kembali dalam politik praktis. TNI/Polri harus tetap menjaga netralitasnya. Sebab politik TNI dan Polri adalah politik kebangsaan. Bukan politik kepada orang-per orang, apalagi kepada bakal calon presiden,” tulis Fadli.