Jakarta – Meski Jokowi-Amin unggul jumlah suara, Prabowo-Sandi dipastikan memenangkan Pilpres 2019, ini karena Prabowo telah berhasil menguasai jumlah suara di 1/2 propinsi Indonesia.
Sebagaimana tertuang dalam UU 17 tahun 2017 tentang Pemilu, pasangan Calon terpilih selain harus memperoleh suara lebih dari 50 persen jumlah suara yang diperebutkan dalam pilpres, juga harus memiliki sedikitnya 20 persen suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia.
Mahkamah Konstitusi nomor 50/PUU-XII/2014 yang dianggap menghapuskan syarat perolehan suara minimal 20 persen di setengah jumlah provinsi itu ditujukan khusus untuk UU 42/2008 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden yang menjadi dasar dari pelaksaan Pilpres 2014.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Benar ada pengujian di MK. Tetapi yang diuji adalah UU tentang Pilpres 2014, dan UU itu sudah tidak berlaku lagi setelah ada UU 17/2017,” Kata Otto Hasibuan, Minggu.
Dikatakan Ketum Persatuan Advokat Indonesia (PERADI), dirinya tidak sependapat dengan pandangan Yusril Ihza Mahendra yang mengutip keputusan MK terhadap UU 42/2008. Lantaran menurut Otto hal itu tidak relevan setelah ada UU 17/2017. demikian Otto Hasibuan.
Sebagai informasi dilansir situs infopemilu.kpu.go.id, Jokowi-Amin unggul 54.42% atau 10.244.644 suara atas Prabowo-Sandi yang kini mengantongi 45.58% atau 8.578.872 dari total progress 98.918 dari 813.350 TPS (12.16180%).
Dalam perhitungan suara itu, Prabowo-Sandi tampaknya memenangkan perolehan suara di hampir 1/2 jumlah propinsi di Indonesia, sementara Jokowi-Amin hanya memenangkan di Pulau Jawa, sebagian Kalimantan, Bali dan sebagian Nusa tenggara.
