Pria Dharsana Sebut KTT G20 Angkat Eksistensi Indonesia di Mata Dunia

- Tim

Selasa, 8 November 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kolase: Praktisi hukum Dr I Made Pria Dharsana, SH, MHum (kiri) dan logo Presidensi KTT G20 (kanan) Foto: db/pd

Denpasar – Digelarnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara negara Group of Twenty (G20) di Bali dianggap dapat menaikkan peran, bargaining position, dan eksistensi Indonesia di mata dunia internasional. Demikian disampaikan praktisi hukum Dr I Made Pria Dharsana, SH, MHum, di Denpasar, Senin (7/11/2022).

Dosen Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Warmadewa ini memaparkan, masyarakat Bali tidak pernah punya pretensi negatif, terhadap apakah kegiatan itu sepenuhnya memberi nilai yang begitu besar bagi masyarakat Bali atau tidak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Sepanjang itu mempertaruhkan nama Indonesia di dunia internasional, masyarakat Bali akan mendukung sepenuhnya,” ungkap Pria Dharsana.

Bila belajar dari sejarah, masyarakat Bali sudah lama menerima tokoh-tokoh dari luar negeri, bahkan waktu jaman kolonial banyak tokoh warga negara asing ada di Bali, seperti Adrien-Jean Le Mayeur, Rudolf Bonnet, Walter Spies, bahkan mereka sampai menetap di Bali.

“Waktu itu Bali lebih dikenal dari Indonesia,” celetuknya.

Pria Dharsana, menegaskan Bali sudah terbiasa jadi tuan rumah atau host event dan perhelatan konferensi tingkat dunia.

“Apapun kegiatan yang dilakukan di Bali, termasuk kegiatan bertaraf internasional, Bali selalu siap menyelenggarakan dan menyukseskannya,” sambung Pria Dharsana yang juga seorang Notaris-PPAT ini.

Walau sesungguhnya tidak semua bisa ditangani masyarakat Bali secara keseluruhan, namun masyarakat Bali sudah terbiasa bekerja sama dengan berbagai pihak.

Terkait perhelatan KTT G20, seharusnya menjadi kesempatan yang luar biasa bagi civitas akademika.

“Karena KTT G20 tidak serta merta akan ada lagi tahun depan, 20 tahun lagi baru akan kita dapatkan kesempatan sebagai Presidensi,” singgung Doktor lulusan Universitas Indonesia ini.

Ini proses bergilir, bahwa sebagai tuan rumah itu akan diberikan pada negara negara keanggotaan G20. Indonesia pada pemerintahan Jokowi – KH Ma’ruf Amin ini menjadi presidensi dan tuan rumah dari tahun 2021 hingga pertengahan bulan ini.

“Dan kepercayaan itu tidak mudah kita terima. Seluruhnya ada kegiatan yang harus dilakukan sepanjang tahun. Dalam Presidensi G20 ini, ada ekonomi, ekonomi kreatif, kenegaraan, pariwisata, kemudian energi yang terbarukan,” jelasnya

Sebagai seorang dosen, kata Pria sepertinya tidak hanya masyarakat umum, tapi juga akademisi bisa mengambil manfaat perhelatan KTT G20 dengan melibatkan diri, memberi masukan dan memberi pandangan-pandangan, terhadap bagaimana sumber daya alam kita, bagaimana investasi yang dimasukkan ke Bali dan ke Indonesia.

“Agar kegiatan ini tidak sepenuhnya menguntungkan investor, tapi juga penambah bagi peningkatan ekonomi masyarakat kita, tidak saja hari ini, juga untuk 30 atau 50 tahun ke depan,” sebutnya.

Harus diakui, tandas Pria Dharsana, banyak sekali negara-negara yang tidak bisa bangkit setelah pandemi Covid-19, maka terjadilah ancaman krisis dunia. Sedangkan di Indonesia, dengan kebijakan Presiden Jokowi yang tidak menutup semua akses dan seluruh kegiatan ekonomi. Dengan teknik buka tutup ini, memberi kesempatan masyarakat turut ambil bagian dan bukan tanggung jawab negara semata.

Presiden Jokowi sudah menunjukkan perannya di dunia internasional dengan berani hadir di tengah perang Rusia dengan Ukraina, karena perang ini tidak saja memengaruhi kawasan di sekitarnya, tapi juga ancaman resesi global.

Dunia juga sedang perang energi, yang mengakibatkan berkurangnya pasokan pangan.

“Oleh karena itu, apa yang dilakukan Jokowi adalah persiapan yang sudah diperhitungkan ke depan dengan membuat ladang pangan,” sebutnya.

Dalam peran yang dilakukan Presiden Jokowi adalah menunjukkan netralitas saat adanya konflik.

“Sehingga sebagai pemegang mandat Presidensi G20 ini, Presiden Jokowi telah menjalankan perannya dengan baik,” tutup Pria Dharsana.

Berita Terkait

Dana Besar? 5 Founder PT DOK Diseret ke Meja Hijau
Dilaporkan Polisi! Akte Diduga Palsu Hambat Hak Tanah di Badak Agung
Polemik Tanah Badak Agung, AJB Diduga Cacat Hukum
Polisi Dalami Ribut-Ribut Penembokan Tanah di Badak Agung
Kejam, Tak Pakai Uang Negara JPU Tuntut Prof Antara 6 Tahun Penjara
Penembokan Tanah Badak Agung Berpotensi Terjadi Gesekan
Warga Bali Tumpah Melihat Konser Rakyat Dihadiri Gibran
Babak Baru Polemik Tanah di Jalan Badak Agung Denpasar

Berita Terkait

Jumat, 15 Maret 2024 - 15:52 WIB

Dana Besar? 5 Founder PT DOK Diseret ke Meja Hijau

Selasa, 5 Maret 2024 - 19:43 WIB

Dilaporkan Polisi! Akte Diduga Palsu Hambat Hak Tanah di Badak Agung

Senin, 29 Januari 2024 - 09:32 WIB

Polemik Tanah Badak Agung, AJB Diduga Cacat Hukum

Rabu, 24 Januari 2024 - 18:32 WIB

Polisi Dalami Ribut-Ribut Penembokan Tanah di Badak Agung

Rabu, 24 Januari 2024 - 08:33 WIB

Kejam, Tak Pakai Uang Negara JPU Tuntut Prof Antara 6 Tahun Penjara

Kamis, 18 Januari 2024 - 06:57 WIB

Penembokan Tanah Badak Agung Berpotensi Terjadi Gesekan

Rabu, 10 Januari 2024 - 20:49 WIB

Warga Bali Tumpah Melihat Konser Rakyat Dihadiri Gibran

Rabu, 10 Januari 2024 - 19:31 WIB

Babak Baru Polemik Tanah di Jalan Badak Agung Denpasar

Berita Terbaru

Regional

BUPATI NISEL HILARIUS DUHA BUKA GEBYAR PAUD TAHUN 2024

Kamis, 18 Apr 2024 - 22:26 WIB

Sumatera Selatan

Polda Sumsel Musnahkan Barang Bukti 7,7kg Sabu dan 183 Butir Pil Ekstasi

Kamis, 18 Apr 2024 - 20:32 WIB