MADIUN,deliknews.com– Proyek pembangunan ruang kelas baru (RKB) Madrasah Yayasan Hidayatus Shomad Desa Klumutan Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun, tepatnya di Dusun Bruwok, diduga sengaja disembunyikan untuk diketahui oleh Publik.
Pasalnya, selain tanpa papan informasi seseorang yang diduga Nadzir atau Ketua Yayasan juga nekat untuk berbohong saat di konfirmasi terkait pelaksanaan proyek tersebut.
Saat ditemui dilokasi Sumadi selaku ketua Yayasan Hidayatus Shomad tidak mau mengakui dirinya justru berbohong mengaku sebagai orang lain yang membantu mengerjakan proyek madrasah tersebut. Selasa (31/12/2024)
” Kulo rencange, Pak sumadi niki wau kesah ket injing (saya temannya, Pak Sumadi pergi dari tadi pagi) ” Jawabnya singkat
Hal ini menjadi tanda tanya besar, sebenarnya apa yang ditutupi dan disembunyikan oleh Ketua Yayasan terkait proyek dari Dana HIBAH Pemprov Jawa Timur sebesar Rp. 300 Juta tersebut.
Apakah memang benar adanya dugaan pos-pos anggaran di luar RAB ? atau proyek tidak sesuai spek ? Sebab dari pantauan dilokasi proyek RKB juga terlihat hanya rehabilitasi bangunan lama.
Pembangunan Madrasah Desa Klumutan (Dok. Foto diambil pada Sabtu 30 November 2024)
Sementara itu penggiat anti korupsi LSM Gempur DPD Jawa Timur M.Fausan menyorot pembangunan tersebut dalam proyek tidak nampak pemasangan Papan Proyek sebagai bentuk Keterbukaan Informasi Publik (KIP).
” Ya, setiap pekerjaan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan informasi kegiatan sebagai bentuk implementasi keterbukaan informasi publik. Papan informasi kegiatan ini harus memuat sumber dana, volume, lokasi, dan total anggaran.” Ungkapnya
Masih kata Fausan Mengacu pada Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Hal ini sebagai implementasi azas transparansi agar masyarakat dapat ikut serta dalam proses pengawasan. Dengan harapan proyek tersebut sesuai dengan perencaan atau Spesifikasi RAB yang ada.
“Disisi lain Sumadi adalah seorang pengajar P3K Guru Agama disalah satu sekolah di Wilayah Kecamatan Saradan, kenapa harus berbohong kepada Media dan LSM sebagai sosial kontrol, apakah memang ada yang sengaja di sembunyikan dari masyarakat.” Tegas Fausan.
Dari temuan tersebut Tim juga berusaha konfirmasi kepada kepala Desa Klumutan sebagai pemangku wilayah namun belum bisa ditemui, selanjutnya akan di konfirmasi lebih lanjut kepada pihak-pihak terkait lain. (DYN)
Tinggalkan Balasan