SIDOARJO — Komitmen kuat terhadap peningkatan daya saing produk lokal kembali ditunjukkan Ir. H. Bambang Haryo Soekartono, M.I.Pol, Anggota Komisi VII DPR RI. Legislator yang akrab disapa BHS itu mendorong para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Sidoarjo untuk segera memperoleh sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) agar produk mereka mampu bersaing di pasar nasional bahkan internasional.
Dalam kegiatan pendampingan program Bina UMK oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) di Sidoarjo, Jumat (10/10/2025), Bambang Haryo menegaskan pentingnya pendampingan berkelanjutan agar pelaku UMKM memahami proses standardisasi sebelum menuju sertifikasi reguler.
“Program bina UMK ini merupakan tahapan awal menuju SNI reguler. Dengan pendampingan dari BSN, pelaku usaha akan memahami pentingnya kualitas dan keamanan produk,” ujar BHS.
Menurutnya, penerapan SNI bukan sekadar formalitas administrasi, melainkan bentuk perlindungan konsumen sekaligus jaminan mutu bagi pelaku usaha.
“Dengan SNI, produk yang dihasilkan bisa dipastikan aman dan berkualitas. Ini tidak hanya melindungi konsumen, tapi juga meningkatkan kepercayaan pasar terhadap produk-produk dari Sidoarjo dan sekitarnya,” tegasnya.
BHS juga meminta Pemkab Sidoarjo melakukan pendataan menyeluruh terhadap pelaku industri kecil dan menengah, agar mereka dapat segera diajukan ke BSN untuk mengikuti proses sertifikasi.
“Kita ingin pengusaha Sidoarjo naik kelas. Produk mereka harus bisa bersaing dan diminati, bukan hanya di tingkat lokal tapi juga di pasar nasional dan internasional,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Layanan Teknis (KLT) BSN Jawa Timur, Ahmad Fariz Abdulri, mengungkapkan bahwa Sidoarjo merupakan wilayah dengan jumlah pelaku industri terbanyak di provinsi ini. Karena itu, daerah ini menjadi prioritas utama dalam pembinaan program Bina UMK.
“Dalam database kami, Sidoarjo memiliki jumlah binaan terbanyak di Jawa Timur. Ada sekitar 10 ribu pelaku usaha yang menjadi sasaran pembinaan agar bisa naik kelas menuju sertifikasi SNI reguler,” ungkap Ahmad.
BSN mencatat, secara nasional terdapat lebih dari 400 ribu UMKM yang telah terdata, dengan sekitar 10 ribu berasal dari Sidoarjo. Melalui pembinaan ini, diharapkan semakin banyak produk lokal yang memenuhi standar mutu nasional dan siap bersaing di pasar global.
Dengan langkah konkret ini, Bambang Haryo Soekartono terus menunjukkan kepeduliannya terhadap pemberdayaan ekonomi rakyat, memastikan UMKM Sidoarjo tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh dan berdaya saing tinggi di era globalisasi.