Pasaman, – Masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) khususnya Kabupaten Pasaman diresahkan tower jaringan transmisi listrik Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 275 kilo Volt (kV) jalur Padang Sidempuan – Payakumbuh Sumbar yang rusak dan tumbang di Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman, hingga (23/12/18) kemarin, masih dalam keadaan rusak.
Diketahui, dari data yang dihimpun, jaringan transmisi yang dibangun masa pemerintahan Presiden Jokowi ini pada 2017 kemarin, membentang dari Payakumbuh, Sumatra Barat hingga Padang Sidempuan, Sumatra Utara ini, ditopang oleh 747 tower, dan dari informasi yang diperoleh telah beroperasi sejak 30 Desember 2017 kemarin.
Keresahan masyarakat disebabkan karena kekhawatiran tehadap tower yang lain jika tumbang dan bisa membahayakan nyawa masyarakat Kabupaten Pasaman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami takut. Bagaimana nanti tumbang tower yang lain, kami takut hilang nyawa dan tak ada pertanggungjawaban”, ungkap salah seorang warga Kecamatan Panti, Aswar.
Menanggapi informasi ini, Manager PLN Unit Pelaksanan Pelayanan Pelanggan (UP3) Bukittinggi, Jefri, ketika dikonfirmasi awak media melalui pesan Whatsapp, ia tidak bisa memastikan kapan beroperasinya tower SUTET itu, sebab katanya tak ada pemadaman saat tumbangnya tower tersebut.
Disampaikannya, pelaksanaan pembangunan proyek SUTET tersebut menjadi kewenangan PLN Unit Pelaksana Kontruksi, sehingga disarankannya untuk konfirmasi lebih tepat ke divisi tersebut.
Diakuinya, informasi itu sudah ia teruskan kepada divisi yang ia maksud, (25/12/18).
Namun anehnya, ketika diminta nomor HP PLN Unit Pelaksana Kontruksi itu untuk dikonfirmasi, ia malah tidak punya.
Sebelumnya, Kepala PLN Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, ketika dikonfirmasi awak media mengatakan pihaknya hanya pengurusan jaringan, tak ada kewenangannya pengurusan tower SUTET, (3/12/18).
(Darlin)