Surabaya – Usai membangun Light rail transit (LRT) di Palembang, Sumatera Selatan. Pemerintahan Joko Widodo berencana membangun kembali proyek yang sama di 5 kota di Indonesia.

Salah satunya di Surabaya, Jawa Timur. Pemerintah berencana mengalokasikan anggaran APBN sebesar Rp 8 Triliun, pembangunannya dimulai dalam 3 tahap setelah jalur trem Surabaya terbentuk.

Sebelumnya Dinas Perhubungan Kota Surabaya kepada media mengatakan pengaktifan jalur trem dan pembangunan LRT akan menyerap potensi penumpang yang menggunakan kendaraan pribadi, lantaran lebih dari 50% kendaraan bermotor yang beroperasi di Surabaya adalah sepeda motor.

Meski digadang-gadang LRT dapat menyerap potensi ekonomi di Kota Surabaya, namun DPRD Kota Surabaya belum satu suara dengan Pemerintah pusat, lantaran melihat LRT Palembang yang mengalami kerugian karena operasional yang tinggi.

“Kalau sampai ini dibangun di Surabaya, ini adalah kebodohan Pemerintah” Kata Mochamad Machmud, anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya, Rabu (6/2).

Lebih jauh katanya, Kalau LRT jadi dibuat di Surabaya, maka APBD bukan lagi untuk rakyat, tetapi banyak merugikan masyarakat, pengelola APBD yaitu pemerintah kota harus hati-hati tawaran-tawaran manis dari pihak luar,

“APBD kota Surabaya bisa disedot China, ini harus digaris bawahi itu, ini kan China yang untung, masyarakat yang rugi”Kata Machmud.

Sekedar diketahui, proyek LRT diplot pendanaan oleh China Development Bank (CDB), yang juga merupakan salah satu konsorsium di PT Kereta Api Cepat Indonesia Cina hasil kerjasama BUMN China dengan BUMN Indonesia.