Jakarta – PDI Perjuangan mengklaim masih terus menjaga komunikasi dengan Partai Gerindra usai gelaran Pilpres 2019. Kendati demikian, mereka tak bisa memastikan apakah ada kesepakatan yang akan terwujud dari komunikasi tersebut, khususnya soal jatah kursi menteri untuk Gerindra.
Wakil Sekretaris Jenderal PDIP, Ahmad Basarah menuturkan dalam momen Idul Fitri 144o Hijriah ini, partainya masih menjaga silaturahmi dengan kader-kader Gerindra. Dia menilai, jika jalinan komunikasi berujung pada kesepakatan, maka itu merupakan suatu proses dalam politik.
“Bahwa dari silaturahmi itu berbuah kesepakatan politik, itu biarkan proses. Tapi niat kita silaturahmi dengan seluruh anak bangsa, teman-teman atau kader-kader Gerindra,” kata Basarah saat ditemui di acara haul Taufiq Kiemas di Jakarta, Sabtu (8/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada kesempatan tersebut, Basarah mengaku tak begitu mengetahui mengenai rumor tawaran kursi menteri dari petahana Joko Widodo kepada Gerindra. Namun ia menegaskan Jokowi sebagai pemegang hak prerogatif belum membahas pembentukan kabinet untuk saat ini.
“Oleh karena itu menurut saya terlalu prematur kalau saya memberikan penilaian apakah ada proposal menteri kepada partai Gerindra atau tidak karena saat ini fokusnya masih rekonsiliasi nasional,” imbuh Wakil Ketua MPR tersebut.
Gerindra sebelumnya mengklaim pihaknya mendapat tawaran kursi menteri dari Presiden Jokowi. Melalui anggota badan komunikasi Partai Gerindra, Andre Rosiade, tawaran itu tak lepas dari perolehan kursi Gerindra di parlemen cukup besar.
“Penawaran (kursi menteri) itu sudah jadi rahasia umum. Semua orang di Partai Gerindra tahu bahwa pihak sebelah menawarkan itu. Memang jauh lebih menarik Gerindra daripada partai lain,” kata Andre