Pasaman, – Ribuan masyarakat hadir meramaikan perayaan titik kulminasi Matahari dan peringatan Hari Meteorologi Dunia yang digelar di Taman Wisata Equator Bonjol pada Sabtu, 23 Maret 2024. Meskipun acara berlangsung di tengah suasana puasa Ramadhan, antusiasme masyarakat tidak surut.
Puncak perayaan fenomena alam ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, antara lain Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno; Sestama BMKG Pusat, Ir. Dwi Budi Sutrisno, M.Sc; Wakil Gubernur Sumatera Barat, Dr. Ir. Audy Joinaldy, S.Pt, M.Sc, MM, IPM, ASEAN.Eng; Wadanpusterad Mabes TNI, Mayjen TNI Herianto Syahputra; Bupati Pasaman, Sabar AS, S.Ag, M.Si; Forkopimda Pasaman; Ketua DPRD Pasaman, Bustomi, SE, MM; DANDIM 0305 Pasaman, Putra Negara, SH, M.Han; Kapolres Pasaman, Yudho Huntoro, S.IK, M.IK; Kajari Pasaman, Sobeng Suradal, SH, MH; Ketua Pengadilan Negeri, Forci Nilpa Darma, SH, MH; dan Ketua Pengadilan Agama, Muhammad Syaifudin Amin, S.H.I.
Dalam sambutannya, Bupati Pasaman Sabar AS menyatakan bahwa perayaan titik kulminasi ini merupakan ajang strategis untuk mempromosikan pariwisata astronomi Pasaman. “Potensi Pasaman sebagai wisata astronomi sangat besar dan harus dimaksimalkan untuk menambah daya tarik wisata dan mempercepat pengembangan Pasaman sebagai tujuan wisata,” ujar Sabar AS. Dia juga berharap kehadiran Menteri Pariwisata dan para ahli astronomi serta geologi nasional dapat memperkuat langkah pengembangan potensi alam Pasaman.
Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy, menilai keberadaan kawasan wisata ekuator Bonjol sebagai peluang besar untuk meningkatkan pariwisata di Pasaman. Ia meminta Pemerintah Kabupaten Pasaman untuk mengusulkan hak kekayaan intelektual “Land of The Equator” ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) sebelum daerah lain melakukannya. Audy yakin kunjungan wisatawan ke Pasaman akan meningkat drastis jika wisata astronomi resmi diluncurkan, dan dapat menjadi wahana belajar bagi pelajar.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mendorong Pemkab Pasaman untuk mendaftarkan Festival Titik Kulminasi atau Hari Tanpa Bayangan pada Kharisma Event Nusantara (KEN). Ia juga menyoroti banyaknya atraksi seni dan budaya yang dimiliki masyarakat Pasaman yang dapat menarik wisatawan. “Peluang Kabupaten Pasaman menjadi destinasi nasional semakin terbuka lebar,” ungkap Sandiaga Uno. Ia juga menginstruksikan Dinas Pariwisata Sumbar untuk memetakan pola perjalanan wisata ke daerah tersebut guna mewujudkan destinasi unggulan, dengan target kontribusi terhadap pergerakan wisatawan Nusantara sebesar 1,5 miliar pada tahun 2024.
Di akhir acara, selain pelepasan balon sebagai simbol peringatan Hari Meteorologi dan Geofisika Sedunia, Menparekraf Sandiaga Uno, Wagub Sumbar Audy Joinaldy, dan Bupati Pasaman turut berpartisipasi dalam kesenian Lukah Gilo, menambah keceriaan acara tersebut.