MADIUN,deliknews.com – Harga tomat ditingkat petani dalam sebulan terakhir anjlok, harga semula Rp 12.000 kini menjadi Rp 2.000 per kilogram. Akibatnya, sejumlah petani di Dusun Seweru, Desa Kare, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun. Memilih pasrah dengan membiarkan tanaman tomat mereka rusak (membusuk) dan tidak di panen.

”Tiga minggu lalu harganya masih Rp 12.000 per kilogramnya, terus turun di harga Rp. 8.000 dan sekarang ini jadi Rp 2.000 per kilogram.” Ungkap Bayu Kasun setempat. Rabu (01/10/2025)

Untuk saat ini ada sekitar 8 petani dengan total modal masing-masing kurang lebih mencapai Rp 20 juta, mulai dari pembelian bibit, pupuk, dan tenaga kerja.

Hal ini akan menjadi momok bagi petani jika tidak segera dipanen tomat-tomat tersebut akan membusuk dan petani mengalami kerugian cukup besar.

” Mengingat sudah musim penghujan,jika tidak segera dipanen membuat tomat cepat rusak dan membusuk.” Imbuhnya

Bayu juga berharap agar ada perhatian dari pemerintah untuk segera melakukan penyerapan hasil panen di di wilayahnya seperti apa yang sudah di sampaikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa beberapa waktu yang lalu.

Untuk diketahui, sebelumya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi Wakil Bupati Madiun Purnomo Hadi pada Jum’at (26/09/2025) juga sudah meninjau sekaligus memanen tomat bersama Petani di wilayah tersebut.

Sebagai bentuk intervensi, Khofifah juga melakukan penyerapan hasil panen sebesar 1,3 Ton tomat dari petani dengan harga Rp. 4.000 per kilogram. Ia juga mengimbau kepada Bupati dan Walikota di seluruh Jawa Timur ikut serta menyerap produk tomat di wilayahnya masing-masing.

Dari sumber lain, seharusnya tomat tersebut sudah dipanen oleh Pemkab Madiun melalui Dinas terkait pada Hari Selasa (30/09/2025) kemarin, namun masih belum dilaksanakan dan ditunda hingga Jum’at (03/10/202).

Hingga berita ini dinaikan belum ada keterangan resmi dari pihak terkait, awak media juga akan melakukan konfirmasi lebih lanjut. (DYN)