Ternate – Usai gempa 7,2 SR yang berpusat di 62 KM Labuha pada minggu (14/7) hingga Senin ini, dengan kedalaman 10 km. Warga di Halmahera Selatan kembali dikejutkan dengan adanya pergeseran tanah.

Informasi itu, disampaikan Ruasmi Adekun lewat akun faceboknya, Senin (15/7). Menurut dia, warga melihat adanya pergeseran tanah di tanjung lemo-lemo dengan Tabamasa, Kecamatan Gane Barat.

“Tanahnya sudah longsor ke bawah takutnya tanah tertarik kebawa, air dari gunung sudah banjir ke laut masyarakat khawatir desa tenggelam karena tanah rawa rawa”Katanya.

Yang disebutkan oleh Ruasmi itu, adalah fenomena likuifaksi skala kecil, yang terjadi usai gempa 7,2 SR secara berulang kali di sumber utama gempa.

fenomena ini terjadi ketika kekuatan rekat atau daya kohesifitas sedimen yang tidak kompak di zona jenuh air menghilang.

Sementara itu, Daryono Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG mengatakan, gempa yang terjadi di Halsel itu lantaran dipicu oleh sesar Sorong-Bacan, menurut dia dalam gempa itu berpotensi merusak sebagaimana Peta guncangan (Shake Map).

“Ini juga tercermin dalam peta guncangan, ada warna kuning dan kecoklatan, tampak zona gempa mencapai skala intensitas VII – VIII”Ungkap Daryono, Senin (15/7)