Lombok – Anggota Dewan Pakar Partai Gerindra Bambang Haryo Soekartono, mendorong pengembangan pariwisata berbasis budaya di lombok NTB dalam mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara di daerah itu.
Anggota DPR-RI terpilih 2024-2029 ini, menyayangkan potensi budaya di lombok yang menjadi ciri khas daerah itu, kurang di maksimalkan oleh Pemerintah. Padahal, jika dikembangkan dan dikemas dengan baik, maka akan menarik minat kunjungan wisatawan mancanegara krn wisatawan mancanegara lebih menyukai wisata budaya daripada alam (nature).
“Sebenarnya Pariwisata berbasis kebudayaan di lombok, punya potensi yang luar biasa. Dan seharusnya daerah tersebut kaya akan kebudayaan yang bisa dijadikan objek pariwisata budaya, salah satu misal tempat peristirahatan raja di Narmada yang dimiliki oleh daerah tersebut, tidak dimiliki oleh wilayah yang memiliki kerajaan. Dan potensi ini bila dikelola dengan baik akan sangat menarik wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke wilayah tersebut” Kata BHS, saat mengunjungi taman Narmada Lombok, Senin (1/7) bersama rombongan tim Pemenangan BHS Sidoarjo.
Tempat budaya peristirahatan Raja ini, kata BHS, seharusnya bisa diimprov dengan tari-tarian khas wilayah Lombok yang ditampilkan secara berjadwal. Maka turis yang saat ini ada ribuan di Gili Trawangan maupun di Bali akan berdatangan kesini.
“Tolong pemerintah Kota, Provinsi dan Pusat lebih memperhatikan pariwisata budaya, karena seperti Thailand turis asingnya bisa 4 kali lipat lebih banyak dari Indonesia yang hanya sekitar 12 juta turis per tahun, karena wisata budayanya negara tsb bahkan sangat minim wisata alam nya. Demikian juga Prancis yang merupakan negara turis asingnya terbesar di dunia bahkan pernah menyentuh tertinggi 250 juta turis per tahun lebih banyak mengeskplore budaya karena wisata alamnya sangat minim” Tutur BHS
Lebih lanjut kata BHS, Lombok punya peluang yang sangat besar untuk menyerap turis dari Malaysia dan Arab Saudi karena wilayah tersebut bisa menampilkan pariwisata halal yang dilengkapi dengan wisata kebudayaan yang sangat kaya di daerah tersebut.
Seperti halnya juga Bali, turis mancanegara lebih menyukai wisata budaya daripada wisata alam, misalnya tari-tarian, upacara-upacara adat yang ada di tempat-tempat wisata alam yang selalu dipadukan dengan ritual upacara-upacara adat di Bali misalnya: Bedugul, Uluwatu, Ubud dan lain-lain.
“Saya berharap pemerintah tidak hanya fokus ke wisata alam saja tapi juga budayanya karena negara kita memiliki jumlah kerajaan dan suku yang terbanyak di seluruh dunia yang saat ini masih ada sekitar seratusan yang bisa dimanfaatkan turis mancanegara untuk menyerap dan mengeksplore budaya dari kerajaan tersebut”Tutup BHS.
Tinggalkan Balasan