Dituduh Cuci Uang dan Ujaran Kebencian, Zakir Naik dicari di India

- Editorial Staff

Minggu, 2 Desember 2018 - 12:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – Penceramah kontroversial Zakir Naik, yang dicari di negara asalnya India, mengklaim bahwa dirinya tidak melanggar hukum India dan menjadi sasaran oleh “musuh-musuh Islam,” dalam sebuah pidato publik yang direkam di Malaysia, negara tempatnya mencari perlindungan.

Naik (53) menghadapi tuduhan pencucian uang dan pidato kebencian di India, di mana pihak berwenang tahun lalu mengatakan dia telah “mempromosikan permusuhan dan kebencian antara kelompok agama yang berbeda di India melalui pidato publik dan kuliah”.

Pengkhotbah itu telah tinggal di Malaysia, di mana ia memiliki tempat tinggal permanen, sejak India mulai menyelidiknya, tetapi belakangan ini ia tak banyak bersuara terutama di tengah kritik bahwa ia adalah ancaman bagi perdamaian di negara multi-etnis Malaysia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Naik mengatakan dalam pidato Sabtu (1/12) malam di Kangar, ibukota negara bagian Perlis di Malaysia utara, bahwa ia tidak pernah melanggar hukum India.

“Tetapi karena saya menyebarkan perdamaian, saya memberikan solusi untuk kemanusiaan, semua orang yang tidak suka perdamaian tidak menyukai saya,” katanya, yang juga menambahkan kalau dirinya menjadi sasaran karena gayanya dalam menyebarkan ajaran Islam.

“Aksi ini tak menyenangkan bagi musuh-musuh Islam. Baik itu negara-negara barat atau negara tempat saya dilahirkan, India.”

Naik telah menjadi kontroversi karena celotehan garis kerasnya, seperti merekomendasikan hukuman mati untuk homoseksual dan mereka yang meninggalkan Islam sebagai keyakinan mereka, menurut laporan media.

Dalam klip di Youtube, Naik mengatakan bahwa dirinya mendukung aksi Osama bin Laden jika “meneror teroris Amerika”.

Bangladesh menangguhkan saluran televisi yang menampilkan dakwahnya setelah media melaporkan bahwa gerilyawan yang menyerang sebuah kafe di Dhaka menewaskan 22 orang tahun lalu sebagai pengagumnya.

ISIS lalu mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.

Inggris sempat melarang Naik masuk pada tahun 2010.

Sekitar 1.000 orang hadir dalam acara pidato Naik di Malaysia, bersama dengan sejumlah pejabat pemerintahan, putra mahkota dan pejabat agama.

Pengkhotbah itu dikenal dekat dengan para pejabat di pemerintahan Malaysia sebelumnya, yang secara tak terduga dikalahkan dalam pemilihan umum Mei.

Perdana Menteri baru Mahathir Mohamad pada Juli mengatakan selama Naik tidak menciptakan masalah di Malaysia, ia tidak akan dideportasi. Media India telah melaporkan bahwa India telah mencari cara untuk mengekstradisinya.

Di Kangar, Naik menggambarkan dirinya sebagai seorang fundamentalis untuk mengikuti ajaran-ajaran dasar Islam.

“Saya bangga menjadi Muslim fundamentalis,” katanya.

Dalam “tur khotbahnya”, Naik memberikan banyak kuliah di universitas dan masjid. Istrinya, Farhat Naik, berbicara tema yang sama namun untuk peserta wanita dalam sesi terpisah.

Berita Terkait

Gempa 6,3 SR, 2.000 Orang Tewas Seketika
Ngeri, Israel Lanjutkan Serangan Balasan ke Palestina
Jet Pribadi Jatuh di Jalan Tol Malaysia, 10 Orang Tewas
Ketua BPK Tekankan Pentingnya Revolusioner untuk Capai SDGs 2030
Sebut 1 Juta Orang Asia Diperbudak VOC, PM Belanda Minta Maaf
Foto : Tragedi Longsor Batangkali Malaysia
Longsor di Dataran Tinggi Malaysia, 21 Orang Tewas
Indonesia Tuan Rumah KTT G20 Tidak Memihak Siapapun

Berita Terkait

Rabu, 29 November 2023 - 18:00 WIB

Sekda Padang Pariaman Ikut Diperiksa Kejari Terkait Kasus Korupsi Pengadaan Mesin Cokelat

Senin, 27 November 2023 - 18:12 WIB

Temuan Rp1 Miliar Lebih, BPK Minta Mendagri Perintahkan Sekjen Beri Intruksi Pokja Lebih Teliti

Senin, 27 November 2023 - 17:06 WIB

Bukittinggi Terima Penghargaan dari OJK sebagai Kota Terbaik dalam Akses Keuangan

Senin, 27 November 2023 - 16:44 WIB

Sekda Kota Padang: ASN Harus Jadi Contoh Nyata, Bergabung dengan Bank Sampah

Senin, 27 November 2023 - 10:05 WIB

Kawasan Wisata Equator Bonjol Terlantar, Berlumut, Berumput, dan Bersampah

Minggu, 26 November 2023 - 09:14 WIB

Kombes Pol Hamka BNPB: Salah Besar yang Menyebut Sekda Pasaman Terlibat Proyek RTG Malampah

Sabtu, 25 November 2023 - 11:12 WIB

Kritik Pembebasan Tugas Sekda Pasaman, Dr. Zulfikri Toguan Sebut Menyesatkan, Keliru dan Potensi Abuse of Power

Jumat, 24 November 2023 - 22:17 WIB

Menyoal Novotel Bukittinggi, Ini Aturan yang Melarang Aset Daerah Dijadikan Jaminan Pinjaman

Berita Terbaru

Regional

Ahli Sebut Perkara PKPU Tidak Mengenal Nebis In Idem

Kamis, 30 Nov 2023 - 00:53 WIB

Foto: Ketua DPD Partai Gerindra Bali, Made Muliawan Arya alias De Gadjah. Sumber: Dok. Gerindra Bali.

Bali

Bali Solid, De Gadjah Optimis Pilpres Satu Putaran

Rabu, 29 Nov 2023 - 21:41 WIB