Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan Indonesia masih membutuhkan impor jagung. Pasalnya, pasokan jagung saat ini terbatas.
Menutup keran impor, dikhawatirkan justru akan mendongkrak harga jagung di pasaran. "Syukur ada impor kalau dalam situasi begini. Kalau tidak harganya bisa Rp8 ribu (per kilogram) ," ujar Darmin di kantornya, Selasa (22/1).
Pemerintah saat ini masih menunggu masuknya 30 ribu ton impor jagung untuk meningkatkan pasokan di pasar. Jagung impor tersebut diperkirakan masuk paling lambat Maret 2019.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebelumnya, Dewan Pembina Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) Sudirman mengeluh. Pasalnya, jumlah pasokan jagung saat ini minim dan kurang untuk memenuhi kebutuhan jagung pabrik pakan yang berkisar 800 ribu ton per bulan.
Kekurangan pasokan tersebut membuat harga jagung yang harus dibayar kalangan industri tinggi , berkisar Rp5.800-5.900 per kilogram (kg) untuk kawasan Jawa Timur. Sementara untuk kawasan Banten, harga jagung bisa mencapai Rp6.000 per kg.
Menurut Darmin, jika stok jagung berlimpah di pasar harga jagung akan murah. Namun, faktanya, harga jagung masih tinggi.
"Kalau harga mahal itu artinya kurang jagungnya," ujar Darmin.
[zombify_post]