Surabaya – Politisi Partai Gerindra Bambang Haryo Soekartono mengaku geram, lantaran proses demokrasi di kota Pahlawan, disebut bawaslu telah terjadi penggelembungan suara oleh partai tertentu.

Dugaan kecurangan penggelembungan suara ini menjadi nyata, setelah Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) merekomendasikan perhitungan suara di 8.146 TPS.

“Itu yang protes ada dua kubu, satunya dari parpol koalisi 01 dan parpol 02. Mereka protes tentang hasil rekapitulasi C1 yang ada di Surabaya. Berarti ini benar, ada suatu kecurangan saat proses rekapitulasi. Protes ini harus cepat ditindaklanjuti oleh Bawaslu dan KPU,” katanya pada LICOM di Surabaya, Selasa (23/04).

Caleg DPR RI dapil Jatim I (Surabaya-Sidoarjo) Partai Gerindra ini juga menyayangkan adanya upaya kecurangan yang dinilai dilakukan sangat Terstruktur, Sistematis dan masif.

“Kalau (kecurangan) tidak masif, tentu kubu 01 atau dalam hal ini parpol koalisinya nggak akan melakukan suatu protes. Pasti ada yang diuntungkan dan merugikan yang lain,” tegasnya.

Karenanya, penyelenggara Pemilu yaitu Bawaslu dan KPU Kota Surabaya harus segera mengambil keputusan agar bisa meredam kegaduhan di masyarakat. “Kalau sudah begini, maka harus cepat ditindaklanjuti agar tidak ada gejolak,” tandasnya.

Sebelumnnya, Bawaslu Surabaya menyatakan rekomendasi perhitungan suara itu muncul murni dari pengawasan pada saat pemungutan dan penghitungan suara di tempat pemungutan suara.

Jadi, tidak benar kalau itu ada kaitannya dengan laporan dari lima partai politik soal penggelembungan suara ke Bawaslu kemarin (20/4).Kata Hadi Margo.

“Ini murni pengawasan kami saat pemungutan, perhitungan suara di TPS serta rekapitulasi hasil penghitungan suara di PPK,” katanya,Senin.