Subang – Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono (BHS), menyoroti pentingnya ketersediaan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) di berbagai daerah. Menurutnya, fasilitas ini terbukti efektif mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) naik kelas, sebagaimana terlihat di Kabupaten Subang.
Bambang Haryo mengungkapkan, meski jumlah UMKM di Subang hanya sekitar 80 ribu, daerah tersebut sudah memiliki PLUT sejak 2014. Sementara itu, wilayah dengan jumlah UMKM lebih besar, seperti Sidoarjo dan Surabaya—yang masing-masing memiliki 300 ribu hingga 400 ribu UMKM—justru belum difasilitasi PLUT.
“Saya sudah menyarankan kepada Kementerian UMKM untuk segera memfasilitasi pendirian PLUT di daerah-daerah yang memiliki jumlah UMKM besar, termasuk Sidoarjo dan Surabaya,” kata BHS saat kunjungan kerja spesifik bersama Pimpinan dan Anggota Komisi VII DPR RI, Kementerian UMKM, serta sejumlah pejabat daerah di Subang.
Dalam kesempatan itu, rombongan juga meninjau langsung PLUT Subang yang menjadi pusat layanan terpadu bagi koperasi dan UMKM. Fasilitas ini menyediakan berbagai layanan gratis, mulai dari konsultasi usaha, rumah kemasan, galeri produk, hingga pelatihan dan pendampingan bisnis.
PLUT Subang juga dikenal berhasil mengakomodasi berbagai UMKM olahan pangan khas, seperti dodol dan produk berbahan dasar nanas. Dengan dukungan PLUT, pelaku UMKM didorong meningkatkan kualitas produksi, memperluas pemasaran, serta memperkuat daya saing secara mandiri.
Saat ini, terdapat sekitar 100 PLUT tersebar di Indonesia. Namun, Bambang Haryo menegaskan perlunya pemerataan agar manfaat fasilitas tersebut dirasakan oleh UMKM di daerah dengan jumlah pelaku usaha jauh lebih besar.
“PLUT harus hadir di daerah yang menjadi pusat pertumbuhan UMKM. Ini bukan sekadar infrastruktur, tapi sarana strategis untuk meningkatkan daya saing ekonomi lokal,” tegasnya.
