Sidoarjo – Jumlah korban meninggal dunia akibat ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, kembali bertambah. Hingga Selasa (30/9/2025) pukul 10.48 WIB, tercatat dua santri dinyatakan meninggal dunia setelah sebelumnya menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Korban meninggal masing-masing bernama Mochammad Mashudulhaq (14), santri asal Kali Kendal, Dukuh Pakis, Surabaya, serta Muhammad Soleh (22), santri asal Bangka Belitung. Keduanya sebelumnya dirawat di RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Selasa pagi.
Direktur Utama RSUD R.T. Notopuro, dr. Atok Irawan, mengungkapkan masih ada satu pasien dengan kondisi kritis atau masuk kategori “zona merah” yang kini dirawat di IGD.
“Tinggal satu ini yang di zona merah IGD, yang tadi dua sudah meninggal barusan,” ujarnya kepada wartawan.
Tambahan Tenaga Medis
Atok memastikan pihak rumah sakit siap menangani lonjakan pasien. Pihaknya menambah jumlah perawat serta mengerahkan tim dokter bedah ke lokasi evakuasi.
“Dokter bedah kita kirim ke TKP untuk operasi dua orang, anestesi satu orang. Di sini juga standby dokter bedah dua orang sejak tadi malam,” jelasnya.
Data Korban
Dengan perkembangan terbaru ini, total korban musala ambruk Ponpes Al Khoziny mencapai 98 orang. Rinciannya:
RS Siti Hajar: 52 orang dirawat, 1 meninggal dunia.
RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo: 40 orang dirawat, 2 meninggal dunia.
RS Delta Surya: 6 orang dirawat.