Agam — Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Partai Gerindra Bambang Haryo Soekartono, kembali menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi warga terdampak banjir di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. 

Penyaluran bantuan ini merupakan aksi lanjutan setelah sebelumnya pemilik sapaan akrab BHS—bersama DLU Holding menyalurkan bantuan serupa kepada korban banjir di Kabupaten Aceh Tamiang.

Bantuan yang disalurkan kali ini meliputi ribuan paket sembako, perlengkapan sekolah, perlengkapan rumah tangga berupa gas dan kompor, serta perlengkapan ibu dan anak. Bantuan tersebut diserahkan kepada warga yang mengungsi di Pos Pengungsian Kecamatan Payalemba, Nagari Salareh Aia, Kabupaten Agam.

“Semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi saudara-saudara kita yang saat ini berada di pos pengungsian, dan setidaknya dapat meringankan beban di tengah situasi sulit pascabencana,” ujar Bambang Haryo, Minggu (14/12).

BHS menjelaskan bahwa penyaluran bantuan ini tidak terlepas dari dorongan serta koordinasi dengan Andre Rosiade dan Ade Rezky Pratama, yang merupakan anggota DPR RI Fraksi Gerindra dari daerah pemilihan Sumatera Barat.

“Kami berharap bantuan ini benar-benar sampai kepada masyarakat yang paling membutuhkan, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara langsung,” ungkapnya.

Selain menyalurkan bantuan, BHS juga mendorong pemerintah pusat untuk mengambil langkah-langkah cepat dan strategis dalam mempercepat pemulihan pascabencana banjir. Meski demikian, ia mengapresiasi berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah sejak awal dalam memberikan perhatian kepada para korban.

“Saya juga menyampaikan apresiasi kepada jajaran TNI, Polri, serta Brimob yang telah bekerja keras di dapur umum untuk memastikan kebutuhan makanan para pengungsi tetap terpenuhi,” tuturnya.

Lebih lanjut, BHS meminta pemerintah daerah, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi, untuk segera melakukan pemulihan kondisi wilayah terdampak, khususnya melalui percepatan pembangunan hunian sementara (huntara). Hunian tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan oleh warga sambil menunggu realisasi hunian tetap (huntap) yang difasilitasi oleh pemerintah daerah dan pemerintah pusat.

BHS menambahkan, penyaluran bantuan kemanusiaan ini juga akan didukung oleh Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap), serta sejumlah pelaku industri lainnya yang berencana mengirimkan bantuan susulan ke Sumatera Barat.

Melalui kolaborasi antara pemerintah, DPR, dunia usaha, dan masyarakat, BHS berharap proses pemulihan pascabanjir di Kabupaten Agam dapat berjalan lebih cepat dan berkelanjutan. Ia menegaskan pentingnya sinergi semua pihak agar para korban dapat segera bangkit, kembali beraktivitas normal, dan memperoleh kehidupan yang lebih layak pascabencana.

Tak hanya menyalurkan bantuan, BHS juga mengecek langsung kesiapan sistem peringatan dini (early warning system) di wilayah terdampak yang ternyata belum ada.

Ia meminta pemerintah daerah segera menyiapkan early warning system, sehingga ketika terjadi bencana warga busa siap siaga dan bisa melakukan evakuasi plan serta menunjuk titik kumpul (meeting point) yang aman di wilayah tersebut dan simulasi kebencanaan harus secara rutin dilakukan agar tidak terjadi korban yang demikian banyak seperti saat ini dengan lebih dari 55 korban meninggal dan hilang serta 496 warga terpaksa mengungsi.Demikian disampaikan BHS.