Surabaya — Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono (BHS), mengapresiasi kinerja Perumda Air Minum Surya Sembada Kota Surabaya yang berhasil mencapai cakupan layanan air bersih hingga 100 persen bagi seluruh penduduk daerah itu. Apresiasi tersebut disampaikan saat kunjungan kerja ke Instalasi Pengelolaan Air (IPA) PDAM Surya Sembada di Ngagel, Jumat (12/12).

Dalam kunjungan tersebut, Bambang Haryo menegaskan bahwa Surabaya menjadi satu-satunya daerah di Indonesia yang seluruh warganya telah menikmati layanan air minum perpipaan melalui PDAM. Menurutnya, capaian ini merupakan prestasi luar biasa yang patut menjadi contoh bagi daerah lain.

“Saya datang untuk melihat langsung produktivitas air minum di Kota Surabaya. Saat ini, layanan PDAM sudah mencakup seluruh penduduk, dengan total sekitar 650 ribu sambungan rumah,” ujar Bambang Haryo.

Berdasarkan hasil tinjauan dan perbandingan dengan berbagai daerah di Indonesia, BHS menilai capaian 100 persen sambungan rumah tersebut sangat jarang terjadi. Tak hanya itu, ia juga mengapresiasi kebijakan tarif PDAM Surabaya yang dinilai paling terjangkau secara nasional, khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah.

“Surabaya memberikan tarif air yang sangat murah. Untuk sekitar 107 ribu sambungan rumah dari kelompok masyarakat menengah ke bawah, tarifnya hanya Rp800. Sementara di daerah lain, tarif rata-rata bisa mencapai Rp3.200,” ungkapnya.

Menurut BHS, tarif yang murah tersebut tidak mengorbankan kualitas layanan. Selama peninjauan, ia menyaksikan langsung proses penjernihan air, pengelolaan instalasi, serta perawatan peralatan modern yang dilakukan secara berkala oleh PDAM Surya Sembada. Hal ini menjadi jaminan bahwa kualitas dan kontinuitas pasokan air tetap terjaga hingga ke rumah pelanggan.

BHS juga menekankan pentingnya pemeliharaan infrastruktur pendukung, seperti perbaikan jaringan perpipaan dan peningkatan daya dorong pompa air. Langkah ini dinilai krusial agar distribusi air dapat menjangkau seluruh wilayah kota dengan tekanan yang optimal.

Meski capaian layanan air bersih di Surabaya telah merata, Bambang Haryo tetap mengimbau masyarakat untuk bijak dalam menggunakan air. Ia mengingatkan bahwa perilaku boros air tetap harus dihindari demi keberlanjutan sumber daya.

“Salah satu cara sederhana adalah mengganti kebiasaan mandi menggunakan gayung dengan shower. Berdasarkan riset, penggunaan gayung bisa tujuh kali lebih boros dibandingkan shower,” jelasnya.

Sementara itu, keberhasilan tata kelola PDAM Surya Sembada juga tercermin dari kinerja keuangan perusahaan. Pada tahun 2024, PDAM Surabaya berhasil membukukan laba sebesar Rp279 miliar. Direktur Utama Perumda Air Minum Surya Sembada, Prihadi, menyebut capaian tersebut merupakan hasil inovasi, efisiensi operasional, serta penerapan manajemen yang sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat.

Keberhasilan PDAM Surabaya menunjukkan bahwa layanan publik dapat dikelola secara profesional, berkelanjutan, dan berpihak kepada masyarakat. Model pengelolaan ini diharapkan dapat menjadi rujukan nasional dalam penyediaan air bersih yang berkualitas, terjangkau, dan merata.