Blitar – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Darmin Nasution mengunjungi Kabupaten Blitar, didampingi Gubernur Soekarwo, dan di sambut Bupati Blitar Drs. H. Rijanto MM. Dan di dalam kunjunganya dia bertemu ribuan peternak ayam di lapangan Desa Kebon Duren, Kecamatan Ponggok, Kamis (13/12/2018).
Kedatangan Menteri Darmin disambut keluh kesah soal melambungnya harga jagung di pasaran, dan minimnya stok yang ada dipasaran.
Menanggapi keluh kesah soal harga jagung, dan minimnya stok yang ada dipasaran, Darmin Nasution berjanji pemerintah akan mengupayakan harga jagung tidak naik lagi. Pemerintah juga berharap kebijakan impor sebanyak 100 ribu ton jagung bisa meringankan beban para peternak ayam di Indonesia, khususnya di Blitar.
“Pokoknya pemerintah akan mengurusi agar harga jagung tidak naik lagi,“ ujarnya.
Selain bertemu peternak ayam, dalam kunjungan kerjanya Darmin juga menyempatkan melihat langsung kandang ayam milik sejumlah peternak di wilayah Kecamatan Ponggok

Dalam 3 tahun terakhir, realisasi inflasi tahunan telah berhasil dijaga pada rentang sasaran, dengan laju inflasi sebesar 3,02% (2016) dan 3,61% (2017). Pada November 2018, inflasi masih terkendali yaitu sebesar 0,27%. Pada bulan ke bulan; 3,23%, sedangkan tahun ke tahun pada akhir tahun 2018 sebesar 2,50%. Namun, masih ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada tahun 2018 secara tahun ke tahun di atas 5%, antara lain telur ayam ras, ikan kembung, dan bawang merah, ” terang Darmin saat memberi sambutan dengan peternak Blitar.
Dia juga menambahkan, moment ini sangatlah tepat untuk sarana pemerintah duduk bersama masyarakat dan pelaku usaha untuk berdialog terkait apa saja masalah yang sedang dihadapi, selebihnya pemerintah akan menindak lanjuti.

“ Kabupaten Blitar merupakan salah satu daerah pemasok telur ayam terbesar di Indonesia. Oleh karena itu, sangat tepat kita berkumpul di sini untuk mendengar langsung keluhan peternak sekaligus mencari solusi atas permasalahan yang ada, ” janjinya.
Perlu diketahui, Kabupaten Blitar terletak di daerah yang berada di kaki Gunung Kelud, Jawa Timur ini memiliki luas wilayah 1.589 km² dan jumlah penduduk 1,1 juta orang. Kontribusi produksi telur ayam ras terhadap total produksi Nasional adalah sebesar 40%. Usaha peternakan ayam ras oleh peternak skala mikro dan kecil serta menengah adalah dominan pada ayam ras petelur (layer).
Sedangkan, klasifikasi usaha peternakan ayam ras layer di kabupaten Blitar menurut Bupati Blitar Rijanto, dikelompokkan dalam 2 bagian berdasarkan jumlah kepemilikan ayam, yaitu: (1). Jumlah ayam di bawah 11.500 ekor dengan total populasi sebanyak 8.118.715 ekor, dimiliki sebanyak 2038 peternak. (2) Jumlah ayam antara 11.500–50.000 dengan total populasi sebanyak 3.120.000 ekor, dimiliki oleh 119 peternak.

” Daerah kita adalah daerah peternakan, terutama ternak ayam petelur. Blitar ini adalah pemasok urutan kedua nasional dan pertama untuk Jawa Timur yaitu sekitar 70%, ” papar Bupati Blitar Rijanto dalam laporannya.
Pentingnya capaian solusi masalah peternak ayam di blitar, karena produksi telur adalah kegiatan ekonomi penting di Blitar. Dimana jumlah peternak ayam petelur di Blitar, semakin hari bertambah. Dan sekarang mencapai sekitar 4000 lebih, Namun, angka itu didominasi oleh peternak kecil yang rentan terkena naik turunnya harga telur. Harga telur kemarin sempat turun sampai Rp15.000,- ,” tambahnya.
Sebagai informasi, mengutip data dari berita Menko Perekonomian, kebutuhan jagung untuk peternak ayam ras petelur di blitar untuk skala mikro kecil di Blitar adalah sebesar 3.978 ton per minggu, sedangkan untuk populasi 8.118.715 ekor sehingga kebutuhan per bulan sebesar 15.913 ton dan kebutuhan per tahun sebesar 206.856 ton.
Sementara kebutuhan jagung untuk peternak ayam ras layer skala menengah sebesar 1.529 ton per minggu untuk populasi sebanyak 3.120.000 ekor sehingga kebutuhan per bulan sebesar 6.115 ton dan kebutuhan pertahun sebesar 79.508 ton.
Terakhir, Pemerintah Kabupaten Blitar juga akan terus berkoordinasi dengan para pengurus ternak dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) serta Bank Indonesia untuk mencari peluang pasar di daerah lain. Sedangkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Darmin Nasution hari sudah berjanji, kehadirannya di Blitar tiada lain bertujuan untuk mendengar keluhan langsung dari masyarakat, sembari berjanji akan mencari solusi yang terbaik bagi peternak, ” pungkas Bupati Blitar Rijanto. (adv. hms)
Tinggalkan Balasan