Pasaman, – Merebaknya informasi dugaan oknum kepala dinas Pemkab Pasaman diduga konsumsi minuman keras jenis tuak ditempat umum, membuat banyak pihak menjadi geram.
Ketua Dai daiyah BKMT Sumbar dan juga Dosen Hukum Islam di Yappas, minta kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Pasaman segara mengevaluasi oknum kepala dinas tersebut.
Baca juga: Geram, Ketua Dai Daiyah BKMT Sumbar: Minum Tuak Perbuatan Setan
Warga Pasaman Kecewa, DPRD Soroti Kinerja Satpol PP
Inspektorat Pasaman Sebut Oknum Kadis Suka Tuak Tidak Sesuai Kode Etik
“Kita minta segera dievaluasi, apa masih layak oknum kadis itu dijadikan sebagai panutan,” pinta Syafrizal.
Syafrizal selaku putra Pasaman dan ketua ormas berharap kepada bupati jangan membiarkan persoalan ini terus berlarut-larut.
“Jangan dibiarkan ini berlarut-larut, takutnya nanti massa lagi yang turun. Kita kan tidak ingin generasi hancur,” ungkapnya.
Syafrizal juga mengajak Satpol PP untuk menjalankan perda yang ada. “Harapan kepada bapak kita pol PP, ayo sama-sama kita jalankan perda itu,” ajak Syafrizal.
Menurutnya, Pol PP menjalankan perda yang sudah ada, artinya selaku pengaman perda harus tindaklanjuti hal ini.
“Dulu kita pernah melakukan musyawarah di Forum Komunikasi antar Umat Beragama (FKUB) di aula kemenag, kita sepakati tuak itu tidak dibenarkan dijual di kedai beragama Islam,” jelasnya.
“Kesepakatan apabila ada orang Islam masuk pakter, maka oleh pemilik kedai harus disuruh keluar, itu baru toleran. Makanya kita geram ini, apalagi dia seorang kadis, kasihan anak anak kita,” tukas Syafrizal.
Baca juga: Diduga Oknum Kadis di Pasaman Suka Minum Tuak
Atos Pratama Perintahkan Sekda Bersihkan Oknum Kadis Suka Tuak
Bupati Pasaman Disarankan Copot Oknum Kadis Suka Minum Tuak
Sebelumnya diberitakan ada oknum kepala dinas mengaku peminum tuak. “Apa yang dihebohkan bro minum tuak tuh, awak emang peminum tuak, dan saya memang suka tuak,” ucapnya dikutip dari kabarxxi.com.
Namun ketika Deliknews.com mengkonfirmasi oknum kepala dinas tersebut, Ia membantah sering minum tuak.
(Darlin)