Surabaya – Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono M.I.Pol, menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas dan peran Perum Bulog sebagai langkah strategis untuk menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah.
Menurut Bambang Haryo, Bulog memiliki posisi vital sebagai stabilisator harga dan pasokan pangan nasional, sehingga perlu dilibatkan secara aktif dalam penyediaan bahan pangan untuk program tersebut.
“Bulog harus dilibatkan dalam program MBG agar pengusaha penyedia bahan pangan tidak kesulitan mendapatkan beras dan bahan pokok lainnya,” ujarnya saat melakukan kunjungan kerja ke Kantor Wilayah Bulog Jawa Timur di Surabaya, Kamis (24/10).
Politisi Gerindra ini menilai, peran Bulog sebaiknya tidak hanya terbatas pada pengelolaan beras, tetapi juga mencakup 11 komoditas pangan pokok strategis lainnya yang perlu dijamin pemerintah, baik dari sisi pasokan, harga, maupun kualitas.
Ia juga menyoroti persoalan kapasitas gudang Bulog yang dinilai sudah hampir penuh. Dengan tingginya tingkat serapan beras dan pertambahan jumlah penduduk, menurutnya, kebutuhan pembangunan gudang baru menjadi sangat mendesak.
“Kalau produksi beras naik dari 31 juta ton menjadi 40 juta ton, Bulog harus bisa menyerap 10 persen dari total produksi itu. Artinya, kapasitas gudang yang ada sekarang jelas tidak cukup,” tegasnya.
Bambang menambahkan, pemerintah telah merencanakan pembangunan 100 gudang baru dalam satu tahun ke depan sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan nasional.
Kunjungan kerja tersebut juga dilakukan untuk meninjau langsung kinerja Bulog dalam penyerapan beras, serta memastikan kesiapan menghadapi peningkatan kebutuhan pangan dalam mendukung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis.
