Batam – Keterbatasan tenaga teknis bersertifikat di sektor Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) pesawat kembali mencuat setelah Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono, meninjau fasilitas PT Batam Aero Technic (BAT), Jumat (21/11/2025). Ia menegaskan bahwa persoalan sumber daya manusia menjadi hambatan besar bagi pengembangan industri perawatan pesawat nasional.
Menurut Bambang, perkembangan armada penerbangan Indonesia memerlukan dukungan tenaga teknis yang memadai. Namun, hingga kini ketersediaan teknisi bersertifikasi masih jauh dari kebutuhan industri. Kondisi ini berdampak langsung pada kecepatan layanan, kapasitas hanggar, hingga efisiensi perawatan pesawat dalam negeri.
“Tidak hanya infrastruktur hanggar, tetapi juga SDM. Tadi masih ada kesulitan terkait tenaga yang memiliki kompetensi untuk maintenance pesawat. Ini tentu menjadi kendala,” ujarnya.
Ia menjelaskan, kebutuhan tenaga teknis terus meningkat seiring pesatnya jumlah pesawat yang beroperasi di Indonesia. Apalagi, industri MRO nasional memiliki peluang besar untuk mengurangi biaya perawatan yang selama ini banyak dilakukan di luar negeri.
Bambang mendorong pemerintah, khususnya Kementerian Perindustrian, untuk memperkuat pendidikan vokasi berbasis kebutuhan industri. Program pelatihan khusus, kurikulum terstandardisasi, serta kerja sama antara pemerintah dan pelaku industri dinilai penting untuk menutup kekurangan tenaga ahli.
“Perlu perhatian serius dari pemerintah untuk membuat pendidikan khusus terkait penerbangan dan maintenance pesawat. Ini penting agar kebutuhan tenaga terampil dapat terpenuhi,” jelasnya.
Komisi VII berkomitmen mendukung kebijakan penguatan SDM pada industri berteknologi tinggi, termasuk MRO. Langkah tersebut dianggap penting agar Indonesia mampu bersaing secara global sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap tenaga asing.
Kunjungan Komisi VII ke BAT menjadi bagian dari upaya memastikan bahwa industri strategis nasional mendapat dukungan penuh dari sisi regulasi, infrastruktur, hingga ketersediaan tenaga kerja terampil yang berkelanjutan.
