Jakarta – Anak musisi senior Elvy Sukaesih, Dhawiyah ditangkap pihak kepolisian atas kasus narkoba pada Jumat 16 Februari 2018. Dhawiyah bersama dengan tersangka lainnya, Syehan, Ali Zaenal Abidi, dan Churi Gita ditangkap dengan barang bukti narkotika jenis sabu.
Sebelumnya, artis Roro Fitria juga ditangkap oleh pihak kepolisian dengan barang bukti jenis narkotika yang sama. Sabu merupakan jenis salah satu narkotika yang berbentuk seperti serbuk kristal putih, tidak berbau, dan mudah larut dalam air atau alkohol.
Saat sabu kali pertama masuk ke dalam tubuh manusia akan memberikan efek dan dampak yang besar, baik efek positif maupun efek negatif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dilansir dari ABC Australia, banyak orang menggunakan zat ini untuk mendapatkan efek euforia, yakni perasaan nyaman atau gembira yang berlebihan. Selain itu, obat ini juga menimbulkan efek peningkatan kepercayaan diri, energi, keberanian, dan libido, serta menjernihkan pikiran.
Dan juga, salah satu hal yang mungkin dianggap menarik bagi pemakai sabu ialah zat ini tidak membuat pemakai mengalami sedasi atau kehilangan kesadaraan. Tidak seperti heroin atau ganja, sabu-sabu membuat pemakainya tetap terjaga dan konsentrasi.
Efek-efek tersebutlah yang membuat banyak artis senang mengonsumsinya. Terutama untuk alasan ingin meningkatkan kepercayaan diri dan selalu tampil fit dalam setiap kesempatan. Maka, obat terlarang ini digunakan.
Namun, selain efek menyenangkan di atas, sebenarnya sabu juga menimbulkan efek negatif yang lebih besar daripada efek positifnya, tentunya sangat berbahaya. Sabu bisa membuat seseorang timbul gejala psikosomatik, paranoid, halusinasi, dan agresivitas. Selain itu, pemakai yang sudah kecanduan dengan obat ini juga akan menarik diri dari lingkungannya.
Dan jika dilihat dari dampak fisiknya, sabu memberi bahaya bagi otak. Ketika diminum berulang kali dari waktu ke waktu, sabu bisa menyebabkan kerusakan permanen pada sel saraf otak. Konsekuensi yang diketahui dari dampak sabu pada kesehatan otak ialah gangguan memori, kurangnya kemampuan untuk berpikir, dan tidak bisa mengatur dorongan kekerasan.
Maka dari itu, pemakai juga menjadi lebih mudah dalam melakukan kejahatan, seperti pencurian, pemerkosaan, pedofilia, pembunuhan, dan lain-lain. Juga, jika sabu dikonsumsi dalam jagka panjang, sabu bisa menimbulkan gejala parkinson, risiko stroke, gagal ginjal, dan bahkan kematian