Surabaya – Masalah perparkiran di Surabaya menjadi perhatian serius Pemerintah daerah itu. Ini karena jumlah parkir yang cukup besar bisa menyumbang anggaran penerimaan daerah.
Sejumlah layanan parkir pun telah di perluas Pemkot. Minggu kemarin, Walikota Risma meluncurkan parkir meter di kawasan taman bungkul.
“Kami mencoba memberikan layanan yang terbaik dengan memperluas zona layanan parkir secara elektronik,” katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut dia, langkah perluasan parkir zona dengan menggunakan sistem parkir meter bertujuan untuk menekan kebocoran pendapatan sekaligus menata sistem perparkiran.
“Dengan penggunaan uang elektronik ini, maka pelaksanaan untuk akuntabilitas Pemkot Surabaya akan semakin baik,” ujarnya lagi.
Kendati begitu, Walikota Tri Rismaharini belum bisa sinkron dengan beberapa opsi layanan parkir yang disiapkan.
Sebelumnya, Dishub Surabaya mengaku akan meluncurkan aplikasi Go-Parkir akhir maret 2018 nanti. Aplikasi itu, diperuntukkan bagi masyarakat karena banyaknya pengguna kendaraan kendaraan roda dua (R-2) dan roda empat (R-4) yang kerapkali balik kanan ketika hendak memarkirkan kendaraanya di gedung parkir park and ride di Jalan Mayjend Sungkono.
Aplikasi ini, lanjut dia, dapat diunduh melalui gadget dengan penawaran yang mampu memberi kemudahan bagi pengendara untuk mencari parkir. Selain itu, “Go Parkir” menyediakan berbagai macam pilihan yang dirancang untuk memudahkan pengguna kendaraan ketika mencari tempat parkir.
Kemudahan itu, lanjut dia, pengguna kendaraan dapat memilih dan memesan slot parkir sesuai denah layout parkir yang disediakan, pemesanan slot parkir bisa dilakukan satu hari sebelumnya.
“Aplikasi ini juga mampu melihat tarif parkir yang dapat dibayarkan secara tunai maupun non-tunai serta mengetahui berapa lama waktu yang ditempuh untuk tiba di lokasi menggunakan google map,” katanya.