Ternate – Kasatpol PP Ternate, Fhandy Mahmud Thumina bantah pihaknya bermain kucing-kucingan dengan pekerja seks komersil (PSK) atau wanita malam.

Istilah kucing-kucingan sendiri yaitu satu pihak mengejar, pihak lain bersembunyi, kemudian si pengejar sedang lengah, yang dikejar muncul dan berkeliaran untuk kemudian bersembunyi kembali.

Istilah itu dibantah oleh KasatPol, menurutnya anggota yang bertugas dilapangan sudah sesuai ketentuan yang ada dan memiliki idealisme.

“Saya bantah istilah kucing-kucingan, Karna anggota saya bertugas sesuai ketentuan dan idealisme mereka tak diragukan”Tegas Fhandy, kepada deliknews.com, Selasa (19/6).

Dikatakan fhandy, itu kan sepihak, harusnya dikonfirmasi supaya tidak sepihak. Cetus Fhandy kepada deliknews.com

Sebelumnya, dikatakan Fhandy, berdasarkan data yang dikantongi setidaknya ada belasan wanita yang berada di kawasan bastiong dan Swering Falajawa yang sering berpindah ke belakang PLN Ternate, jumlahnya tidak sampai 20 orang.

Dia juga menegaskan bahwa di Ternate tidak ada PSK lantaran tempat lokalisasi tidak ada di Ternate. Menurut Fhandy yang ada hanya wanita malam yang berkeliaran, dan mereka juga sudah ditindak.

Alumnus IPDN Jatinagor ini, juga menyampaikan dirinya dan anggota stay sejak jam 12 malam hingga pukul 05.00 pagi untuk memastikan Ternate bebas dari dugaan praktik protitusi.

(cr7)