Sampang – Rapat Pleno Terbuka Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sampang, Madura, Jawa Timur, Kamis (2/4) malam diwarnai kericuhan hingga sejumlah orang, termasuk saksi dari kubu Prabowo, terpaksa diamankan polisi.

Kericuhan di Gedung Olahraga Sampang itu dipicu oleh protes keras saksi calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menuding tidak transparannya proses rekapitulasi.

Saksi untuk Prabowo Subianto memprotes kepada panitia pemilu kecamatan (PPK) atas hasil perolehan suara. Saksi Prabowo tersebut memprotes hasil penghitungan karena tidak cocok dengan data yang dipegangnya.

Suara Prabowo di Desa Ombul dan Pajeruan, disinyalir tidak terekap oleh petugas. Imbasnya, suara pasangan nomor urut 02 menyusut. PPK Saksi Prabowo menuding PPK Kedungdung melakukan pemelintiran manipulasi data. Sebab saat perekapan di tingkat kecamatan, suara Prabowo masih utuh.

Mulanya saksi kedua capres saling berinterupsi dan berargumentasi mengkritik ketidakcocokan data yang dibacakan PPK Kedungdung. Saksi pihak Prabowo mendesak untuk membaca ulang hasil perolehan hingga dengan cara membuka ulang kotak suara.

Saat dilakukan pembukaan DA1 untuk dicocokkan dengan perolehan suara Prabowo, saksi tidak meladeni. Ia bersikukuh tak mau mengisi form DB2 sebagai tanda keberatan. Saksi Prabowo menilai sikap tersebut sarat dengan kecurangan.