Surabaya – Politisi Partai Gerindra Bambang Haryo Soekartono, mendatangi Museum sepuluh november di kawasan Tugu Pahlawan Surabaya, Selasa (10/10) . Agenda peninjauan ini dilakukan dalam menyambut hari Museum Nasional yang jatuh pada 12 oktober.

Dalam kedatangannya, anggota DPR-RI periode 2014-2019 ini tidak sendirian, ia ditemani team BHS Peduli dan dipandu oleh educator Museum sepuluh November.

“Hari ini, saya bersama team BHS Peduli, mengunjungi Museum perlawanan arek-arek Suroboyo terhadap sekutu. Kehadiran ini untuk memperkuat wawasan perjuangan dalam mempertahankan Negara Republik Indonesia (NKRI) di masa lampau” Imbuh pemilik sapaan akrab BHS.

Dikatakan BHS, ini menjadi penting karena apa yang kita rasakan hari ini tentu tidak terlepas pada peristiwa dan perjuangan di masa lampau, dan semangat arek-arek suroboyo itu dapat kita adopsi dalam memperjuangkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, melalui jalur Politik.

“Maka itu, masyarakat perlu memanfaatkan museum ini untuk mengetahui sejarah daripada bangsa ini. Seperti yang dilihat tadi, Museum ini luar biasa, kita dapat menyaksikan perjuangan dari pemuda Jawa dan Madura serta Indonesia Timur terhadap hambatan kemerdekaan. Museum sepuluh November ini masih menyimpan arsip sejarah dengan baik dan sebagai pusat belajar” Imbuh BHS.

Dikatakan BHS, Pemerintah Kota Surabaya perlu mendorong semua masyarakat untuk mendatangi Museum, terutama para pelajar.

” Ada sekitar 800 lebih SD di Surabaya, ada sekitar 400 lebih SMP Negeri di Surabaya, dan 129 SMA di Surabaya, bisa memanfaatkan ini dan juga masyarakat Surabaya umumnya bisa datang kesini untuk memperkuat edukasi sejarah ini” Tandas BHS.

Kemudian kata BHS, Surabaya sebagai sentra Jawa Timur, menjadi kota transit wisatawan domestik dan Mancanegara. Seharusnya Museumnya bisa lebih lengkap seperti di Serawak Malaysia, dengan begitu dapat meningkatkan pendapatan daerah dari sektor pariwisata sejarah.

“Seperti di Perancis bisa mempunyai turis sampai 85 juta bahkan pernah 88 juta pertahun hanya karena museum, hanya karena kebudayaan. Kita banyak sekali kebudayaan, tertinggi di dunia maka museum kita harus kuat” Jelas BHS.

Meski Museum terawat dengan baik, BHS mengatakan gedung yang berada di bawah tanah itu perlu mengutamakan keselamatan dan kenyamanan publik yang mengunjungi gedung Museum ini.

“Harus segera dipasang sprinkler, karena ada museum nasional kita terbakar. Terutama yang perlu diutamakan nyawa publik, kemudian koleksi yang ada di museum. Tadi, saya cek ternyata tabung pemadam kebakaran telah expired pada 2020, sudah 3 tahun” Kata BHS.

Alumni ITS Surabaya ini kemudian berinisiatif meminjamkan tabung pemadam Apar 5kg supaya mudah dijinjing. Tabung itu, sementara dipinjamkan sampai tabung yang benar diisi ulang oleh Pemerintah Daerah atau Dinas terkait.

Dalam pengamatannya, BHS yang kembali maju sebagai Caleg DPR-RI Dapil Jatim 1 (Surabaya-Sidoarjo) menemukan Evakuasi plan, atau jalur penyelamatan yang saat ini masih belum ada.

“Ini perlu dipasangkan tanda-tanda untuk evakuasi, kemana harus pergi dan dimana tempat berkumpul dan sebagaimananya. Ini menjadi penting untuk menjamin keselamatan pengunjung” Pungkas BHS.

Kedepan, BHS berharap Pemerintah Kota Surabaya lebih memperhatikan keselamatan Nyawa publik dan memperkuat edukasi sejarah dengan mendorong seluruh warganya mengunjungi Museum Sepuluh November. Tutup BHS