Kabul – Lebih dari 2.000 orang di Provinsi Herat, Afghanistan tewas akibat gempa 6.3 SR yang terjadi di wilayah itu. Dalam laporan PBB, setidaknya 90 persen korban tewas pada gempa pekan lalu adalah perempuan dan anak-anak.

Pusat gempa sendiri berada di Distrik Zenda Jan, di mana menurut laporan PBB, 1.294 orang tewas, 1.688 terluka, dan seluruh rumah hancur.

“Perempuan dan anak-anak kemungkinan besar berada di rumah ketika gempa mengguncang pada pagi hari,” ujar Kepala kantor lapangan UNICEF di Herat Siddig Ibrahim, seperti dilansir AP, Sabtu (14/10).

Ratusan orang, yang sebagian besar perempuan, dilaporkan masih hilang di Zenda Jan.

Perwakilan Afghanistan untuk Dana Penduduk PBB Jaime Nadal mengatakan tidak akan ada dimensi gender dalam jumlah korban tewas jika gempa terjadi pada malam hari.

“Pada saat itu, para pria sedang berada di lapangan,” kata Nadal kepada AP.

“Banyak laki-laki bermigrasi ke Iran untuk bekerja. Para wanita berada di rumah melakukan pekerjaan rumah dan menjaga anak-anak. Mereka mendapati diri mereka terjebak di bawah reruntuhan. Jelas ada dimensi gender.”