Subang – Selama dua tahun, kasus pembunuhan keji yang terjadi di Subang Jawa Barat nyaris tak terungkap. Pihak kepolisian bahkan berkali-kali melakukan penelitian dan olah TKP terhadap kasus itu.

Dari berbagai petunjuk dan juga barang bukti yang ada di TKP, Polisi tak berhasil menemukan titik terang dibalik kasus yang merenggut nyawa Tuti dan anaknya Amalia.

Belakangan, baru diketahui ternyata pelaku pembunuhan keji itu adalah Ayah atau suami korban bersama istri muda dan dibantu keponakan pelaku.

Direktur Kriminal Umum Polda Jawa Barat Kombes Pol Surawan mengatakan peran dua tersangka atas nama M. Ramdanu (MR) dan Yosep (YH) di kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, diduga kuat merupakan pelaku utama.

“Kita duga mereka berdua MR dan YH pelaku utamanya,” kata Kombes Pol Surawan kepada wartawan di Mapolda Jabar Rabu (18/103).

Kombes Pol Surawan mengatakan pelaku pembunuhan diduga kuat adalah Yosef (suami korban Tuti), karena ditemukan bercak darah di baju pelaku. Oleh karena itu, Yosep langsung ditahan

“Ada bukti kuat terhadap YH, orang tua korban (Amalia) suami Tuti. Ada bercak-bercak darah di bajunya, dengan bukti yang cukup kuat. Dugaan YH sebagai pelaku maka dilakukan penahanan, karena dari keterangan MR bahwa baju yang digunakan saat malam itu YH mengajak MR ke TKP. Kita memiliki alat bukti kuat terhadap kasus ini dan menetapkan tersangka,” tambah Kombes Pol Surawan.

Tersangka Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Selanjutnya, dalam pemeriksaan MR mengatakan bahwa dirinya diminta oleh Yosep untuk datang ke rumah korban dan menunggu di garasi.

Dari MR, dia pertama diminta oleh YH menemani ke TKP ke rumah korban dia menunggu di garasi ini pengakuannya. Dia diminta mengambil alat golok,” ungkapnya Namun, setelah mengambil golok, MR mengaku tidak mengetahui eksekusi yang dilakukan pelaku kepada korban. Setelah mendengar teriakan dari Amalia, MR masuk ke rumah dan melihat pelaku lain membenturkan kepala Amalia ke dinding.

Namun, Kombes Pol Surawan tidak menyebutkan inisial pelaku lain yang membentur kepada Amalia ke dinding. Dan pelaku lain masih belum mengakui perbuatannya.

“Setelah mendengar teriakan dari korban Amal dia masuk ke dalam (rumah) melihat pelaku lain membenturkan kepala Amel ke dinding. Dari pelaku lain belum mengakui perbuatannya,” kata dia