Medan – Anggota Komisi VII DPR-RI Bambang Haryo Soekartono, baru-baru ini melakukan kunjungan kerja spesifik ke kawasan Industri Medan (KIM). Dalam kunjungannya,pemilik sapaan akrab BHS ini mendorong kawasan Industri agar dapat terintegrasi dengan pelabuhan dan rel kereta Api.

Menurut BHS, Kawasan Industri Medan (KIM) memiliki luas areal 200 hektar dengan jumlah perusahaan industri 335 perusahaan yang memiliki permasalahan Supply Gas yang tidak lancar serta mahalnya harga gas.

“Masalah yang dihadapi lainnya, yakni seringnya banjir di wilayah tersebut, dan jauh dari akses pelabuhan, baik Bengawan (jarak 25 kilometer) maupun Kualanamu (jarak 120 kilometer), dan tidak terintegrasi dengan rel kereta api” Kata BHS.

Seharusnya, kata Alumni ITS Surabaya ini, kawasan industri yang paling layak dan strategis adalah Kuala tanjung yang terintegrasi dengan kepelabuhanan (1 Kilometer) , serta terintegrasi langsung dengan rel kereta api.

Bambang Haryo Soekartono (dua dari kiri) bersama Anggota Komisi VII lainnya di Kawasan Industri Medan/Foto : Istimewa

 

“Sehingga logistik yang dihasilkan dari Kawasan Industri Kualanamu bisa dipindahkan dengan biaya yang sangat rendah. Sehingga bisa menurunkan biaya logistik” Ujar BHS.

Saya mengharapkan semua kawasan industri bisa terintegrasi dengan kepelabuhanan dengan transportasi lautnya dan stasiun kereta api logistik dengan sarana rangkaian kereta apinya.

Untuk diketahui, dalam kunjungan kerja spesifik komisi VII DPR-RI, BHS bersama sejumlah anggota komisi VII DPR-RI didampingi perwakilan Kementerian Perindustrian dan ditemui oleh Direktur Utama PT Dana Reksa (PERSERO) pengelola kawasan KIM.