Ternate – Pasca lebaran Idul Fitri 1439 Hijriah permintaan jasa prostitusi di Ternate Maluku Utara meningkat. Ini setelah diakui sejumlah PSK di daerah ini.
Penulusuran deliknews.com di Ternate, Sabtu (16/6) ternyata jumlah PSK di Ternate mencapai 80 orang lebih, kebanyakan mereka datang dari luar Ternate.
Pekerja seks komersial ini kerap menjajakan bisnis lendir di tengah kota. Diantaranya kawasan Dacomib Belakang PLN, Kawasan Pelabuhan Ahmad Yani, Swering Falajawa 1 dan Bastiong.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut salah seorang PSK, mereka ini terkoodinir lewat agen-agen atau akrab disapa mami. Para mami lah yang menawarkan jasa ini kepada pria hidung belang.
“Ya. ada yang menjual sendiri dan ada yang ikut mami”Kata RK (27) wanita asal Sulawesi Utara.
Dikatakan dia, selain menjajakkan diri di beberapa kawasan dirinya juga muncul di aplikasi BeTalk dan WhatsApp.
“Jadi mereka yang sudah tau jasa kita, tinggal kontak aja kita sepakati harga lalu masuk ke penginapan 500ribu per jam” Katanya.
Selain itu RK mengaku, wanita yang asli Ternate juga ada yang menjadi PSK di daerah ini. Tetapi katanya, mereka terselubung.
“Yang asli Ternate sini juga banyak, mereka biasa main via online di BeTalk atau Whatsapp. tetapi kebanyakan, mereka melalui perantara Waria”Katanya.
Sejauh ini, Pemerintah Kota Ternate terbilang lemah dalam penindakan Perda mengenai Prostitusi di Ternate. Ini karena petugas tidak di siagakan dititik jalur rawan transaksi.
Sementara itu, KasatPol PP Pemkot Ternate hingga berita ini diturunkan belum bisat dihubungi terkait perihal informasi ini.
(cr8)