Jakarta – Kementerian Keuangan mencatat utang pemerintahan Presiden Joko Widodo pada November 2018 mencapai Rp4.395,97 triliun. Total utang tersebut turun Rp82,84 triliun dibandingkan bulan lalu sebesar Rp4.478,6 triliun.
Meski turun dibanding bulan lalu, posisi utang pada November 2018 tersebut masih meningkat sebesar 11,89 persen.
Berdasarkan data APBN Kita Desember 2018 yang dirilis Jumat (21/12), total utang pemerintah masih didominasi dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN) yang totalnya mencapai Rp3.611,59 triliun. Jumlah tersebut naik 13 persen secara tahunan, tetapi turun dibanding bulan lalu yang mencapai Rp3.644 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara utang dalam bentuk pinjaman tercatat mencapai Rp784,38 triliun, tumbuh 6,6 persen secara tahunan atau turun dibanding bulan lalu yang mencapai Rp833,92 triliun.
Saat ini, utang dalam bentuk SBN didominasi dalam rupiah mencapai Rp2.341,8 triliun atau 59,61 persen dari total utang. Sedangkan pinjaman didominasi dalam bentuk valas yang mencapai Rp777,78 triliun.
Di sisi lain, pemerintahan Jokowi telah membayarkan bunga utang mencapai 252,06 triliun atau melampaui target APBN 2018 sebesar Rp238,61 triliun.
[zombify_post]