Surabaya – Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) mempertebal pengamanan wilayah menyusul peristiwa bom bunuh diri di Pos Polisi Kartasura, Sukoharjo, Senin (3/6) malam. Peningkatan pengamanan dilakukan terhadap sejumlah pos pengamanan (pospam) yang ada di seluruh Jawa Timur.
“Kita lihat perbatasan wilayah Jawa Tengah, Sukoharjo, seperti itu. Wakapolda Jatim dan staf melakukan pengecekan dan penguatan kembali (pengamanan),” ujar Kabid Humas Polda Jatim Komisaris Besar Frans Barung Mengera di Mapolda Jatim, Surabaya, Selasa (4/6).
Wakapolda Jatim Brigadir Jenderal Tony Harmanto melakukan pengecekan dan penguatan di sejumlah titik. Para personel di pospam-pospam yang ada di Jatim, kata dia, harus tetap melaksanakan tugasnya, yakni melayani para pemudik yang menuju kampung halaman, dan memerlukan tindakan kepolisian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, kata dia, para personel keamanan yang ditempatkan pada pospam juga diminta meningkatkan kewaspadaan dan menjaga keamanan terhadap dirinya dan anggota lain. Hal itu kata Barung untuk menghindari kejadian yang tak diinginkan.
“Risiko kepolisian itu sudah biasa terhadap hal yang demikian karena walaupun bagaimana yang kita hadapi ini adalah mereka yang jahat, mereka yang buat kriminal, mereka yang ingin mendirikan ideologi yang berbeda dengan Pancasila, NKRI,” ujar dia.
Tak hanya di pospam, Barung mengatakan penguatan pengamanan itu juga dilakukan di sejumlah titik yang ramai massa, seperti tempat Salat Id, tempat wisata, dan mal atau pusat perbelanjaan.
Terpisah, Kapolrestabes Surabaya Komisaris Besar Sandi Nugroho mengaku pascatragedi semalam pihaknya tengah melakukan penebalan pengaman di seluruh pospam yang ada di Kota Surabaya, dan sejumlah titik vital lain.
“Pospam tetap diamankan dan dilakukan penebalan kekuatan serta peningkatan patroli terbuka dan tertutup di wilayah Kota Surabaya,” kata Sandi ditemui saat melakukan patroli, Selasa (4/6).