Magetan – Kondisi kependudukan Jawa Timur dapat dilihat dari aspek kuantitas dan kualitas penduduk masih membutuhkan penanganan yang serius meski angka TFRnya sudah sangat rendah yaitu 1,97 (Susenas 2020).

Jumlah Penduduk Jawa Timur menempati ranking terbesar kedua di Indonesia setelah Jawa Barat yakni 40,67 juta jiwa (SP2020) namun secara kualitas jika dilihat dari IPMnya, Jawa Timur berada pada peringkat 15 se-Indonesia.

Kesenjangan itulah yang menjadi salah satu faktor belum tercapainya tujuan Pembangunan secara optimal.

Berkaca dari hal itu, Bupati Magetan berinisiasi untuk mengajak Koalisi Kependudukan sebagai mitra dalam menyusun parameter, profil kependudukan dan Grand Desain Pembangunan Kependudukan (GDPK) yang dapat menjadi modal yang memadai dalam penyusunan RPJPD dan RPJMD.

Selain itu, juga membentuk Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) yang mengajarkan permasalahan kependudukan melalui jalur formal kepada masyarakat.

Bertepatan hari ini, Bupati Magetan Dr. Drs. Suprawoto mengukuhkan Koalisi Kependudukan dan 150 Sekolah Siaga Kependudukan di Kabupaten Magetan Rabu, (30/11/2022).

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur Dra. Maria Ernawati, MM. dan Ketua Koalisi Kependudukan Provinsi Jawa Timur, Dr. Lutfi Agus Salim, turut hadir dalam kegiatan ini.

Bu Erna, sapaan akrab Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur berkesempatan untuk memberikan ucapan apresiasi serta penguatan kepada KK maupun SSK yang baru saja dilantik.

Bu Erna menyebutkan bahwa mitra-mitra ini merupakan gerbong utama penggerakan program Bangga Kencana.

“Saya sangat mengapresiasi kinerja Bapak-Ibu dan juga pak Bupati dalam menangani isu kependudukan yang ada di Kabupaten Magetan. Contohnya isu stunting, angka stunting di Magetan ini sudah jauh dibawah rata-rata nasional dan jawa timur, di magetan ini sekitar 17% menurut data SSGI2021,” ungkap bu Erna.

Menutup acara pengukuhan ini, Suprawoto selaku Bupati Magetan menitipkan pengentasan masalah kependudukan kepada KK dan SSK sebagai generasi pendidik agar Bangsa Indonesia memiliki generasi penerus yang luar biasa.

“Dengan adanya launching KK dan SSK ini, saya berharap masalah-masalah kependudukan bisa diatasi sejak dini.
Saya titip kepada KK dan SSK untuk bisa mendidik anak-anak generasi mendatang agar memiliki generasi berkualitas, karena anak-anak cerdas bukan yang matematikanya 10, tetapi anak-anak yang memiliki potensi yang luar biasa. Tugas kita membantu pengembangkan potensi ini, agar bangsa Indonesia menjadi Bangsa besar,” tutup Suprawoto.