Kulon Progo – Anggota DPR-RI Bambang Haryo Soekartono menyebutkan Bandara Internasional New Yogyakarta Internasional Airport (NYIA) yang dibangun di Kulon Progo berada di kawasan yang rawan bencana, sebagaimana data daripada peneliti.
Menurut Bambang, permasalahan utama yaitu mengenai potensi terjadinya gempa mega trush, tsunami dan likuifaksi di kawasan Bandara Kulon Progo, meskipun telah dilakukan Dynamic compaction atau pemadatan dinamis.
“Ini perlu dilakukan kajian mendalam, mengenai persoalan likuifaksi, karena kita harus menjamin keselamatan nyawa publik, bagaimana caranya itu harus menjadi yang utama”Kata Bambang Haryo, anggota komisi V DPR-RI, saat melakukan kunjungan di Kulon Progo pada Selasa (2/4) sore.
Dikatakan Bambang, sebagaimana Peraturan Pemerintah nomor 28 tahun 2012 mengenai rancangan tata ruang Pulau Jawa-Bali, bahwa kawasan Kulon Progo ini sebetulnya sudah dipetakan sebagai kawasan utama yang punya risiko dan probabilitas tsunami tinggi. Ungkap Bambang.
“Jangan sampai, kata Bambang, kepercayaan publik Internasional akan runtuh, mereka akan tidak mau lagi pergi ke jogja, karena memiliki risiko tinggi, terbukti risiko itu berusaha untuk ditanggulangi, bukan dihindari, malah dihadapi, seakan-akan mendahului kekuasaan Tuhan, apa tidak ada lahan yang lebih aman”Kata Bambang Haryo, Rabu (3/4).
Anggota DPR-RI dari daerah pemilihan Surabaya-Sidoarjo ini juga menantang Jokowi, jika terlalu mendahului kekuasaan Allah, bisa tidak Jokowi pindahkan Istana Negara ke Kulon Progo, Kata Bambang, sepertinya mereka tidak takut adanya potensi Mega trush di kawasan itu. Nyeletuk Bambang.
Sebagai informasi, kata Bambang, yang diperoleh dari Profesor asal Jepang, jika terjadi gelombang besar maka airnya itu akan memasuki kawasan Bandara sepanjang 12 meter. Apalagi di lokasi ini, ada lempengan selatan ini yang merupakan lempengan ganas.
“Maka itu, Saya minta kepada Menteri Perhubungan, sambil jalan kalau perlu harus lebih cepat dapat memprotek keselamatan nyawa publik, apabila terjadi gempa mega trush”Katanya.
Sekedar diketahui, proyek pembangunan Bandara Kulon Progo ini menghabiskan total anggaran sebesar Rp6,1 Triliun, progres pembangunan bandara ini mencapai 38% dan target pada bulan ini mencapai 90%.
Dijadwalkan, penerbangan Internasional di Bandara ini akan lebih dulu beroperasi, lantaran kesiapan Terminal dan runway sepanjang 3.200 meter telah selesai di bangun dan hanya menunggu finishing.
Tinggalkan Balasan