Jakarta – Dua orang warga Halmahera Selatan tewas akibat gempa magnitudo 7,2 yang mengguncang Maluku Utara kemarin. Selain itu sekitar 2.000 warga mengungsi karena takut gempa susulan.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan dua korban tewas tersebut diidentifikasi bernama Aisyah dan Halimah.
“Korban dampaknya meninggal ada 2 (orang) atas nama ibu Aisyah (51) dan ibu Halimah,” kata Agus di Graha BNPB, Jakarta, Senin (15/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Aisyah meninggal karena tertimpa bangunan saat gempa mengguncang. Sementara penyebab meninggal Halimah belum diketahui secara pasti.
Status darurat sudah diberlakukan mulai hari ini hingga dua pekan sepekan ke depan. Sementara pengungsi ditempatkan di 14 titik pengungsian.
Data sementara gempar merusak 58 unit rumah. Dampak terparah di Desa Saketa, Halmahera Selatan di mana ada 28 unit rumah rusak.
Saat ini BNPB telah memerintahkan tim reaksi cepat untuk bergerak ke lokasi bencana. BNPB pun menurunkan tim survei untuk mendata dampak kerusakan gempa.
Lebih lanjut, Agus mengatakan ada kemungkinan warga desa Seketa terisolasi karena adanya dua jembatan yang rusak di desa tersebut. Namun ia mengatakan belum mendapat informasi lengkap terkait hal tersebut.