Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengeluarkan rilis soal gempa yang terjadi di Halmahera Selatan, Maluku Utara, sejak Minggu (14/7) hingga Senin ini.
Gempa di Halsel terjadi sebanyak 67 kali, dengan Magnitude bervariasi antara 7,2 SR hingga 5,5 SR tidak berpotensi tsunami.
Dalam informasi yang disampaikan Daryono Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG mengatakan, gempa yang terjadi di Halsel itu lantaran dipicu oleh sesar Sorong-Bacan, menurut dia dalam gempa itu berpotensi merusak sebagaimana Peta guncangan (Shake Map).
“Ini juga tercermin dalam peta guncangan, ada warna kuning dan kecoklatan, tampak zona gempa mencapai skala intensitas VII – VIII”Ungkap Daryono, Senin (15/7)
Dilanjutkan Daryono, Halmahera Selatan merupakan wilayah seismik aktif dan kompleks. Aktifitas gempa daerah itu cukup padat. Katanya.
Disebut Kompleks kata Daryono, karena daerah Halsel merupakan sumber gempa utama yaitu Halmahera Thrust, Sesar Sorong-Sula, Sesar Sorong- Maluku dan Sesar Sorong-Bacan.Ungkapnya
Sekedar diketahui, sebagaimana informasi dalam gempa 7,2 SR yang dilaporkan sedikitnya 160 bangunan rusak parah, 2 warga meninggal dunia dan 99% mengalami luka-luka dan patah tulang.
Tinggalkan Balasan