Tanpa Jalan Damai Juli Hotel di Bali Akan Mati

- Pewarta

Selasa, 26 Mei 2020 - 14:49

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Denpasar – “Hotel kini sudah megap-megap. Kekuatan kami di jajaran hotel hanya sampai Juni. Kalau tidak bisa beroperasi awal Juli, kami sudah tak mampu lagi bertahan,” kata Ramia Adnyana, GM Sovereign Hotel dan Wakil Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) di Tuban Bali, Senin (25/5)

Semua butuh solusi, ketegasan pemimpin berani cepat tepat mungkin ini diperlukan masyarakat saat pandemi. Bagaimana tidak, Covid-19 benar-benar menghabisi pelaku industri pariwisata, khususnya usaha hotel bergantung pada kunjungan wisatawan. Dan, hingga saat ini, meski tidak beroperasi, dikabarkan semua hotel di Bali tetap menanggung beban pengeluaran cukup tinggi, mencapai kisaran 45 persen.

Baca Juga :  Bambang Asraf HS Gubernur LSM LIRA Jawa Timur Mendukung Penuh KTT G20

“Apalagi kalau ini berlanjut sampai Oktober sebagaimana disampaikan dari Kemenparekraf (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif). Jika tak ada talangan dari pemerintah, giliran hotel akan mati,” tegas Ramia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Didampingi K. Swabawa dan sejumlah pengurus IHGMA, Ramia berharap pemerintah dapat segera membuat kebijakan agar hotel bisa bergerak secepatnya. Bali menurutnya, sudah siap dengan jalan berdamai dengan Covid-19 atau sering disebut-sebut New Normal.

Baca Juga :  Kades Padangsambian Kaja: Dari Awal Kami Tegas Tidak Ajukan PKM

“Kita tidak masalah menjalankan new normal. Tinggal penambahan standar Covid-19 sesuai ketentuan WHO (World Health Organization). Hotel sudah siap sekarang dan menunggu timeline nya saja (garis waktu/ penjadwalan) yang sampai sekarang belum ada,” singgungnya.

Diungkap bahwa potensi turis domestik sangat besar, meski penularan lokal cukup tinggi. Dengan standar diberlakukan diyakinkan bisa diantisipasi. Demikian pula untuk turis mancanegara dikatakan sangat menginginkan berwisata ke Bali. Ramia mencontohkan, sekitar 300-an wisatawan Ukraina masih betah di Bali.

Baca Juga :  Made Suwirya : Terkait BLT Data Harus Verifikasi Dulu Biar Tidak Ribut

“New Normal ini kan bagi dunia pariwisata adalah pariwisata dengan kualitas yang baru. Yakni pariwisata dengan disiplin pada standar keamanan dan kesehatan yang ketat. Potensi wisatawan domestik maupun antusiasme wisatawan mancanegara masih cukup tinggi,” jelas Ramia.

Berita Terkait

Memanas ! Luhut Tolak Tersus LNG Sidakarya, Warga Bali Protes
Di Balik NKRI Muncul Tanah Warga Diklaim Milik Kerajaan di Sayan Ubud
Terancam Sawah Dikapling, Petani Pedahanan Badung Resah
FA KMHDI Bali: Dukung dan Jaga Independensi KPU-Bawaslu
Pria Dharsana Sebut KTT G20 Angkat Eksistensi Indonesia di Mata Dunia
Paiketan Warga AWBP Napak Tilas di Bekas Kerajaan Kerthalangu
PW-AWBP Bali Gelar Penyegaran Etika, Tattwa dan Susila Pemangku
Buntut Pungutan Jalan, Jembatan Tukad Pangi Disorot Warga Pererenan
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 30 Mei 2023 - 20:59

Polda Sumbar Amankan 4 Pelaku Penyalahgunaan BBM Subsidi Pada 2 SPBU

Selasa, 30 Mei 2023 - 15:16

Goro Latsitarda, Rahmat Rinaldi Dorong Pelajar Aia Manggih Utara Jadi Taruna

Sabtu, 27 Mei 2023 - 20:51

Pasar Raya Padang Segera Dibangun, Andre : Terimakasih Pak Jokowi

Rabu, 24 Mei 2023 - 16:55

Kombes Irhamni Utusan Kapolri Berantas PETI di Sumbar Bukan Orang Sembarangan

Selasa, 23 Mei 2023 - 15:30

Polres Pasbar Tak Temukan PETI, Kapolri Perintahkan Bareskrim Turun Tangan

Selasa, 23 Mei 2023 - 13:06

Jaksa Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Terdakwa PETI Pasbar

Selasa, 23 Mei 2023 - 11:04

Temukan Butiran Emas dan 29 Pondok, Bareskrim Buru Pelaku PETI Sumbar

Senin, 22 Mei 2023 - 23:19

Tim Utusan Kapolri Tak Berhasil Tangkap Pelaku PETI di Sumatera Barat

Berita Terbaru

Regional

Erlina Zebua Dijatuhi Hukuman 14 Hari Penjara

Sabtu, 27 Mei 2023 - 09:47