Malaka, NTT, deliknews – Gelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) mutuh pendidikan disoroti Ketua Komisi III, Melky Hendri Simu asal partai Golkar, karena merosotnya mutuh pendidikan itu, akibat dari mutasi guru-guru, termasuk kekukarangan 575 tenaga PNS dan Non PNS di Sekolah Menengah Pertama(SMP) baik swasta maupun negeri di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur.
Dalam RDP tersebut, Ketua Komisi III mengelitik mutasi tenaga pendidik tidak melalui satu kajian. Contohnya, salah satu sekolah di Wekeke guru PNS nya hanya 2 orang tetapi dimutasikan. Terus bagaimana dengan nasip Anak-anak sekolah? Walaupun SK mutasi sudah dibatalkan, tetapi ada kecemasan guru bahwa kapan ada mutasi? Ini juga dampak pada mutuh pendidikan, karena proses belajar mengajar tidak efektif.
Ketua Komisi III Melky Hendri Simu, mengatakan sesuai dengan laporan dari Kadis P&K itu, bahwa mutuh pendidikan Malaka masih kategori rendah, juga ada kekurangan tenaga pendidik ditingkat pendidikan SMPN maupun Swasta sebanyak 575 orang. Pada hal perekruitan tenaga kontrak daerah baru beberapa bulan lalu. Ungkap Melky Hendri Simu, dirung rapat, Rabu(8/6/2022)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pemerosotan mutuh pendidikan itu, dampaknya dari pemutasian guru, dari Selatan ke Utara atau Barat Ke Timur dengan tempuh jarak puluhan Kilo Meter(KM), maka waktunya hanya habis dijalan, sehingga efektifitas proses belajar mengajar disekolah itu tidak berjalan. Kemudian, kekurangan tenaga pendidik sebayak 575 orang, tentu saja mutuh pendidikan merosot.” tandasnya.
Lanjut Ketua Komisi III, untuk memulihkan pemorosotan mutuh pendidikan, harus kepala Dinas P&K tegas mana sekolah yang kurang tenaga pendidik segara diisi. Selain itu, perekruitan tenaga kontrak daerah memperbanyak guru sesuai dengan kebutuhan disekolah. Bukan memperbayak tenaga teknis.
Ia mengharapak melakukan pemutasian tenaga pendidik perlu memperhatikan tempat tinggalnya. Seperti orang itu tinggal di kecamatan laenmanen, mutasinya ke kecamatan Wewiku dengan tempuh jarak puluhan Kilo Meter(KM) perjalanan dengan berangkatnya pagi, tiba sekolah sudah siang. Itu bagaimana dengan proses belajar mengajarnya? Tutup dengan penuh pertanyaan. (Dami Atok)